Sukses

Metro Sepekan: Oleh-oleh dari Negeri Kanguru untuk Jessica

Beragam kabar dalam sepekan ini menjadi sorotan masyrakat. Kasus kematian Mirna Salihin, Kalijodo, dan dugaan pencabulan Saipul Jamil.

Liputan6.com, Jakarta - Babak baru kasus kematian Wayan Mirna Salihin akibat diracun terus berjalan. Penyidik tidak patah arang mengumpulkan bukti-bukti terkait kematian perempuan berusia 27 tahun tersebut. Salah satunya adalah dengan terbang ke Australia dan mengandeng kepolisian negara tersebut untuk mencari bukti-bukti tambahan. Bukti tersebut nantinya akan menjadi peluru perang intelektual penyidik di persidangan.

Ada pun Australia karena korban dan tersangka, Jessica Kumala Wongso, pernah kuliah bersama di kampus di negeri kanguru tersebut. Sementara itu, di pekan yang sama Jessica tengah berjuang di praperadilan. Dia menolak segala proses hukum yang dijalankan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

Selain kelanjutan kasus Mirna Salihin, Metro Sepekan juga merangkum denyut akhir Kalijodo. Kawasan prostitusi, perjudian, dan minuman keras tersebut perlahan sepi. Tidak ada perlawanan sedikit pun dari pengelola kafe atau pekerja seks yang biasa mengais rupiah di sana.

Fenomena baru adalah dugaan pelecehan di Transjakarta. Namun, dalam kasus teranyar korban adalah seorang pria. Sementara pelaku tak lain adalah sesama jenis, pria juga.

Ada pula kelanjutan kasus pedangdut Saipul Jamil yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur. Selain juga surat kontrak PSK di Kalijodo yang terungkap setelah perlahan kawasan tersebut menyepi. Masih banyak kabar-kabar yang dirangkum dalam Metro Sepekan yang dirangkum Liputan6.com.

1. Catatan PSK Kalijodo yang Tersisa di Bilik Cinta 1 Malam

(Liputan6.com/Muslim AR)

Ratusan pasang sandal, sepatu hak tinggi, dan ribuan kondom masih terserak di Kalijodo, Jakarta Utara. Begitu juga dengan pakaian dalam, hotpants, rok, foto-foto perempuan, dan beberapa kaligrafi ayat suci yang terpampang di ratusan kamar bekas para pekerja seks komersial (PSK).

Tak ketinggalan botol-botol minuman keras, bedak, lipstik, dan parfum teronggok di sana. Pemandangan deretan kamar di kafe-kafe Kalijodo itu bak kapal peçah.

Senin 22 Februari 2016, kafe-kafe di Kalijodo memang mulai ditinggalkan. Para penghuninya pergi begitu saja, meninggalkan semua benda-benda pribadi mereka. Termasuk baju-baju yang biasa melekat di tubuh.

Selengkapnya...

2. Kesaksian Korban Pelecehan Sesama Pria di Bus Transjakarta

Penumpang berdesakan saat menaiki bus Transjakarta menuju Ragunan di Halte Dukuh Atas 2, Jakarta, Jumat (1/1/2016). Ratusan penumpang menumpuk menunggu bus TransJakarta tujuan Ragunan untuk menikmati libur panjang 2016. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Seorang karyawan swasta di Jakarta, MB (35), diduga menjadi korban pelecehan seksual di dalam bus Transjakarta. Peristiwa terjadi saat bus penuh penumpang di jam sibuk pergi kantor.

Peristiwa tersebut terjadi Senin 22 Februari 2016. Korban saat itu hendak menuju Blok M. Dia lalu memutuskan naik bus Transjakarta dari Halte Sarinah.

"Kondisi bus sangat penuh, tak perlu pegangan juga enggak jatuh," kata dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (23/2/2016).

Selengkapnya...

3. Giliran Mantan Asisten Laporkan Saipul Jamil ke Polda Metro Jaya

Saipul Jamil tampak bahagia bersama teman-teman satu selnya. (Muhamad Altaf Jauhar/Bintang.com)

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Kiasan itu mungkin menggambarkan nasib pedangdut Saipul Jamil sekarang ini. Belum selesai menjalani proses hukum sebagai tersangka kasus dugaan pelecehan seksual terhadap remaja DS, duda Dewi Perssik itu kini dilaporkan mantan asistennya, AW, dengan dugaan serupa ke Polda Metro Jaya.

"Alhamdulillah, kami sudah melakukan pelaporan pada Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK), terkait adanya dugaan pencabulan dengan kekerasan," ujar pengacara AW, Raidin Anom di Mapolda Metro Jaya, Rabu (24/2/2016) petang.

"Dan sekarang kita sudah serahkan ke Unit III (Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya) Kompol Budi, dan selanjutnya dilakukan pelidikan dan penyidikan," sambung dia.

Raidin menjelaskan, AW berkenalan dan dekat dengan Saipul pada Maret 2014. Saat itu kliennya bekerja sebagai asisten pria yang akrab disapa Bang Ipul itu.

Selengkapnya...

4. Ini Isi Surat Kontrak antara PSK dan Pengelola Kafe Kalijodo

Catatan PSK Kalijodo. (Muslim AR/Liputan6.com)

Menjadi pekerja seks komersial (PSK) di Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara bukan perkara gampang. Selain harus mengikuti aturan ketat, para PSK juga kerap mendapat perlakuan kasar para pria hidung belang.

Untuk menjadi PSK Kalijodo, para wanita itu harus menandatangani surat kontrak, yang ujung-ujungnya menguntungkan pengelola kafe dan bar, baik secara finansial maupun secara hukum.  

Setiap calon PSK yang akan bekerja di kafe-kafe, mereka harus membuat surat pernyataan. Tujuannya, menyelamatkan para pengelola kafe jika suatu hari nanti dituntut atas tindak pidana perdagangan orang.

Selengkapnya...

5. Krishna Murti Dapatkan Bukti Baru Kasus Mirna dari Australia

Jessica Kumala Wongso usai melakukan wawancara di Jakarta, Kamis (28/1). Meskipun namanya terus tercatut dalam kasus kopi beracun ini, Jessica tetap tenang dan tersenyum lebar bila bertemu dengan awak media. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti baru saja tiba dari Australia. Krishna mengaku salah satu tujuan kunjungannya untuk melengkapi bukti baru terkait penetapan tersangka terhadap Jessica Kumala Wongso.

‎Mantan Kapolsek Penjaringan itu mengatakan, Polda Metro Jaya telah bekerjasama dengan Australian Federal Police (AFP) untuk mengungkap kasus kematian Wayan Mirna Salihin.

‎"Saya berangkat untuk melakukan negosiasi dengan Kepala AFP. Sudah ada approval. Jadi ini namanya kerjasama mutual legal assistance antara Indonesia dan Australia," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/2/2016).

Selengkapnya...

6. Begini Modus Daeng Azis Curi Listrik untuk Kafenya di Kalijodo

Pentolan Kalijodo Daeng Azis ditangkap di sebuah kos-kosan di Jl Antara, Jakarta Pusat (Liputan6.com/Istimewa)

Abdul Azis atau biasa disebut warga Kalijodo dengan sapaan Daeng Azis menjadi tersangka untuk kasus pencurian listrik. Lalu, bagaimana modusnya?

Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Daniel Bolly Tifaona mengatakan, Azis merogoh kocek Rp 17 juta agar Intan Cafe yang dikelolanya dialiri listrik oleh PLN.

"Jadi begini, Rp 17 juta yang dia bayarkan itu bukan untuk bayar listrik, 17 juta itu dia bayarkan untuk membeli alat listrik yang sifatnya ilegal," kata Daniel di Kantor Satrolda (Satuan Patroli Daerah) Polisi Perairan Polda Metro Jaya di Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (27/2/2016).

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini