Sukses

Pengamat: Belum Ada Calon Pilkada DKI, PKS Ketinggalan Kereta

Warga Jakarta saat ini sedang menunggu beberapa tokoh-tokoh yang akan diusung untuk Pilkada‎ DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum juga mengumumkan apakah akan ikut andil dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Padahal, partai-partai lain sudah menyiapkan calonnya bahkan dukungan terhadap tokoh yang dianggap pantas diusung.
 
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, dengan belum mengumumkan sikapnya untuk ikut andil atau tidak dalam Pilkada DKI,  PKS bisa 'ketinggalan kereta'.
 
"Menurut saya untuk calon-calon ini sudah saatnya, ini sudah terlambat. Karena kita tidak ingin muncul calon tunggal," kata Siti Zuhro di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 25 Februari  2016.

Siti Zuhro menuturkan, warga Jakarta saat ini sedang menunggu beberapa tokoh-tokoh yang akan diusung untuk Pilkada‎ DKI. Meski, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih menduduki peringkat tertinggi dalam berbagai survei untuk kembali maju.
 


"Kita betul-betul mampu hadirkan calon yang sungguh-sungguh. Bukan menunggu dua tiga bulan sebelumnya. Setahun itu sudah niat jadi Gubernur, jadi berniat," kata dia.

Saat ditanya, apakah ada dugaan transaksional partai-partai yang belum memunculkan calon gubernur, termasuk PKS, ia pun tidak membantah.

"Kayaknya  mahar politik belum hilang. Yang jelas untuk jadi calon di DKI Jakarta tidak murah. (Transaksional) enggak kayaknya, enggak bisa lepas. Berat, melihat pengalaman Pilkada 2015 lalu," papar Siti Zuhro.

Calon Dalam Proses
 
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara PKS Mardani Ali Sera mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta.
 
"Prosesnya sudah mulai di kita. DPW PKS DKI Jakarta sudah mengajukan ‎nama-namnya ke DPP," kata Mardani Ali Sera kepada Liputan6.com, Kamis 25 Februari 2016.
 
Namun, ia berujar, terkait belum juga diumumkannya nama-nama calon yang akan dipilih untuk diusung dalam Pilkada DKI lantaran atas perintah Presiden PKS Sohibul Iman.
 
"Jadi saya tanya ke Pak Sohibul, dijawab nanti saja diumumkannya kalau sudah saatnya," ujar dia.
 
Selain itu, Mardani juga membantah tudingan bahwa PKS dianggap transaksional lantaran belum juga menentukan sikapnya.

"Pengamatnya harus belajar tentang PKS dulu, kalau boleh ketemu dengan saya biar bisa saya jelaskan atau debat," ujar Mardani Ali Sera.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini