Sukses

Latihan ala Militer di Gunung Sumbing, Puluhan Orang Diperiksa

Pembubaran latihan ala militer yang dilanjutkan dengan pemeriksaan itu dilakukan Polres Temanggung.

Liputan6.com, Semarang - Sekitar 50 orang diperiksa polisi karena diduga menggelar latihan militer tengah malam di kaki Gunung Sumbing, Jawa Tengah. Selain diperiksa, dari kelompok itu polisi menyita 5 pucuk senapan angin dan 3 bilah sangkur.

Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol A Liliek Darmanto, pembubaran latihan militer yang dilanjutkan dengan pemeriksaan itu dilakukan Polres Temanggung. Meski demikian, Polda Jateng memberikan back up dukungan secara penuh.

"(Dugaan mengikuti latihan militer) Sekarang masih proses pemeriksaan, hasilnya belum. Jadi pemeriksaan, penyelidikan, baru hasilnya," ucap Liliek di Semarang, Sabtu (20/2/2016).

Berdasarkan data yang dihimpun Liputan6.com, peristiwa bermula dengan kedatangan sekelompok orang pada Jumat 19 Februari kemarin. Mereka transit di salah satu rumah warga di Dusun Jambon, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung.

Puluhan orang itu kemudian dibawa menuju Tegal Sikandang, Wonotirto menggunakan 2 mobil. Dari Tegal Sikandang, mereka berjalan kaki menyusuri lereng Gunung Sumbing dengan mengenakan sepatu lars tentara, celana lapangan, ransel, dan juga alas tidur. Persis seperti tentara yang hendak latihan.

"Itu pukul 22.00 WIB. Dianggap mengarah ke latihan militer karena menggunakan PDL (pakaian dinas lapangan), senapan angin, sangkur, latihan malam hari, di tempat seperti itu, di kaki gunung," beber Liliek.

Atas hal itu, ada warga yang melihat dan melapor ke polisi. Aparat Polres Temanggung kemudian memastikan keberadaan mereka dan mengerahkan pasukan untuk menggerebek salah satu rumah warga di Dusun Jambon, Desa Gandurejo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung yang dipakai untuk tempat parkir mobil kelompok tersebut.

Dari lokasi penggerebekan, polisi menangkap remaja berinisial M (15) yang bertugas menjaga mobil. Selain itu didapati juga 5 pucuk senapan angin, 3 bilah sangkur, dan 1 tas yangg berisi buku dan bendera lambang keagamaan.

"Kami beri waktu 24 jam, jadi sampai pukul 22.00 WIB semua sudah bisa diperiksa. Bagi kami, ini bentuk kepercayaan masyarakat kepada polisi, terima kasih kepada masyarakat," kata Liliek.

Sementara itu terkait kelompok apa yang melakukan latihan militer dan apa tujuannya, Liliek menegaskan pihaknya belum bisa menyebutkan karena harus menunggu hasil pemeriksaan dan penyelidikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini