Sukses

VIDEO: Seorang Warga Palestina Tikam 2 Polisi Israel

Pria Palestina itu ditembak mati setelah ia menikam 2 petugas keamanan Israel dari arah belakang.

Liputan6.com, Yerusalem - Asap mengepul keluar dari 2 gas air mata membuat para anggota dewan di Pritina, Kosovo bergegas keluar dari ruangan. Rapat anggota dewan menjadi terganggu. Gas air mata itu dilepaskan oleh anggota dewan dari oposisi pemerintah yang hendak menghalangi aktifitas dewan, sampai tuntutan mereka agar penerintah menghentikan kesepakatan dengan Serbia dan Montenegro.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (19/2/2016), mereka juga menunutut pemilu dan mengultimatum pemerintah untuk mundur. Sementara pihak pemerintah Kosovo menuding tindakan ini menujukan pihak oposisi hendak mencapai kekuasaan melalui jalan kekerasan.

Sementara saling serang antara polisi India dan pengunjuk rasa terjadi di Jalanan Kota Sirnagar, Kashmir, India. Pengunjuk rasa terus melempari polisi dengan batu, sementara polisi bertahan dan membalas serangan dengan melemparkan gas air mata dan tembakan peluru karet.

Pengunjuk rasa menggelar aksi dukungan kepada Kanhaiya Kumar, mahasiswa Universitas Jawaharlal yang ditangkap karena dituduh menghasut untuk menentang pemerintahan India.

Kericuhan sering terjadi di Kashmir juga dipicu sentimen anti-India dan semangat memisahkan diri dari India yang berkembang sejak tahun 1989. India dan Pakistan masing-masing mengelola sebagian dari Kashmir. Namun, keduanya mengklaim Kashmir secara keseluruhan.

Sementara petugas medis Israel membawa jenazah seorang warga Palestina, tersangka serangan terhadap 2 orang polisi Israel di Damascus Gate, Yerusalem. Pria Palestina ini ditembak mati setelah ia menikam 2 petugas keamanan Israel dari arah belakang.

Kedua korbannya dilarikan ke rumah sakit. Pengamanan di sekitar Damascus Gate langsung ditingkatkan oleh Israel. Pintu masuk Kota Tua Yerusalem sudah beberapa kali terjadi serangan warga Palestina ke warga Israel dengan cara melakukan penusukan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.