Sukses

Kemendes Berharap Gandeng Malaysia Tingkatkan Kualitas Desa

Menteri Desa yang pertama sejak Indonesia merdeka ini berharap, pertemuan regional dengan Dubes Malaysia bisa dilanjutkan dengan kerjasama.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar (Dubes) Malaysia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim, mengunjungi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, guna membahas kerjasama perbatasan Indonesia-‎Malaysia.‎

Salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu terkait penyelenggaraan The 33 FAO Asia and The Pacific Regional Conference (APRC) di Putrajaya, Malaysia.

"Dalam konferensi itu, nantinya akan membahas mengenai pembangunan daerah tertinggal (rural development). Itu sesuai dengan tugas dan fungsi dari kementerian kami," ujar Marwan, Kamis (18/2/2016).

Marwan juga menjelaskan, bahwa di Indonesia ada 74.754 desa dan 122 daerah tertinggal, serta 144 kawasan transmigrasi yang sebagian besar berbasis pertanian dan sebagian kecil lainnya berbasis perikanan, kehutanan, kerajinan dan pariwisata.

"Adapun kegiatan pembangunan desa bersama FAO dan ILO, kami memiliki program bertajuk Decent Work for Food Security and Sutainable Rutal Development (DWFFSSRD)," beber Marwan.

Menteri Desa yang pertama sejak Indonesia merdeka ini berharap, pertemuan regional dengan Dubes Malaysia bisa dilanjutkan dengan kerja sama bareng Kementerian Kemajuan Luar Bandar, yang menurut Marwan memiliki kesamaan dalam tugas dan fungsi dengan Kementerian yang dipimpinnya.

"Melalui penjajakan kerja sama tersebut, kami ingin saling berbagi metode dan upaya dalam meningkatkan kualitas desa. Kami berharap nantinya dapat ditingkatkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU)," jelas dia.

Dalam pertemuan tersebut, Marwan juga menginformasikan bahwa pada Juli 2016, Kemendes PDTT berencana mengadakan forum internasional pembangunan pedesaan.

"Kami berharap Menteri Kemajuan Luar Bandar dapat hadir dan berpartisipasi dalam acara tersebut. Rencananya kami akan mengundang beberapa menteri negara dalam lingkup ASEAN dan Pasific, seperti Thailand, Vietnam, Papua Nugini, Filiphina, Timor Leste," imbuh Marwan.

Hal itu, menurut Marwan, guna menyelaraskan pembangunan pedesaan dalam rangka mendukung MEA dan kerja sama lingkup Asia Pasifik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini