Sukses

Segala Cara Dilakukan Parpol Saingi Ahok di Pilgub DKI

Dari artis hingga tokoh di daerah ditarik partai untuk melawan Ahok di Pilkada DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk kembali menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak terbendung. Ditambah lagi, galangan dukungan dari TemanAhok yang sukarela mengajak warga Jakarta kembali memilih suami Veronika Tan itu menjadi gubernur pada Pilkada 2017.

Partai politik pun kelimpungan mencari lawan kuat Ahok dalam pertarungan pilkada yang diadakan setahun lagi. Berbagai macam cara mereka lakukan agar warga Jakarta tertarik dengan calon yang mereka usung.

Misalnya saja, Partai Amanat Nasional (PAN) kini tengah menimbang artis cantik Desy Ratnasari dan Eko Patrio yang akan diajukan sebagai pesaing Ahok. Beberapa nama lain juga masuk radar partai berlambang matahari itu. Desy dan Eko yang populer diharapkan mampu mendepak elektabilitas Ahok.

Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais mengatakan dua artis yang saat ini menjadi anggota dewan itu dianggap yang paling siap untuk dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Iya sudah ada nama Eko Patrio dan Desy Ratnasari dalam diskusi. Mereka juga kami anggap siap. Tapi tidak menampik untuk calon lainnya jika ada," ujar Hanafi.

Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN Desy Ratnasari saat menghadiri diskusi bertema

Sementara pelantun 'Tenda Biru' masih malu-malu ketika ditanya soal pencalonannya itu. "Pilkada DKI masih lama," ujar Desy.

Manuver politik juga dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Secara mengejutkan, partai Kakbah itu mengumumkan telah mencalonkan Ahmad Dhani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Alasan mereka memilih musikus kawakan itu adalah karena Dhani orang Nahdatul Ulama. Selain itu, menurut Hasbiallaah Ilyas, Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) DKI Jakarta, Dhani adalah orang yang sangat setia dengan PKB sejak awal bergabung hingga saat ini. Itulah yang membuat suami Mulan Jameela itu diusung oleh PKB sebagai cagup pada Pilkada 2017.

Ahmad Dhani mengaku siap dicalonkan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dhani pun mendapat dukungan dari PKB. [Foto: Herman Zakharia/Liputan6.com]

"Beliau (Ahmad Dhani) tidak pernah pudar dari PKB. Beliau sangat setia dengan partai dan NU," sambung Hasbiallaah Ilyas.

Mengetahui hal itu Ahmad Dhani mengaku senang. Suami Mulan Jameela ini sangat tersanjung dengan kepercayaan dari PKB yang mau mencalonkannya sebagai gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017- 2022. "Ini suatu apresiasi yang baik buat saya, jadi kenapa enggak didukung," kata Dhani.

Sementara Partai Gerindra lebih memilih Ridwan Kamil untuk menjadi pesaing Ahok. Pria yang karib disapa Emil itu ditarik ke Jakarta karena dalam berbagai survei nama Wali Kota Bandung itulah yang elektabilitasnya bisa mendekati Ahok.

Ketua DPD DKI Partai Gerindra M Taufik membeberkan alasan nama Kang Emil masuk di bursa Calon Gubernur dari Partai Gerindra.

Ridwan Kamil (Liputan6.com/Helmi Afandi)

"Itu muncul dari masyarakat. Saya harus serap itu, kan enggak boleh saya abaikan. Nanti kita proses lagi. Januari kita akan undang dan sampaikan, bahwa Anda terjaring. Mereka harus lakukan kegiatan di masyarakat. Kalau mereka bilang enggak, ya enggak," kata Taufik.

Sementara PDIP masih malu-malu untuk mendekati Ahok. Namun, beberapa kali politikus PDIP memuji kinerja mantan Bupati Belitung Timur itu di Jakarta.

"Tentu melihat saya tinggal di Jakarta cukup lama, banyak perubahan yang terasa. Pak Ahok sangat baik dan berkualitas. Namun, saya enggak tahu bagaimana sikap partai," ujar politikus PDIP Maruarar Sirait.

Cyrus Network merilis hasil surveinya mengenai Pilkada DKI Jakarta. Survei tersebut memperlihatkan dukungan terhadap Ahok semakin kuat.

"Dukungan terhadap petahana Basuki Tjahaja Purnama semakin solid, hari ini pendukung Ahok sudah masuk dalam kategori strong voters jumlahnya sekitar 40 persen pemilih DKI," ucap Managing Director Cyrus Network Eko David di Jakarta.

Dari survei yang dilakukannya, Selain Ahok tercatat dua nama yang mendapat elektabilitas cukup tinggi adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Walau begitu, elektabilitas Ridwan dan Risma tidak bisa melampui Ahok. Menurut David, elektabilitas Ahok sudah mendekati 50 persen.

"Selisih simulasi head to head antara Ahok dan Ridwan Kamil hanya 5 persen, tapi hari ini melebar menjadi 12 persen," tutur dia.

Sementara Risma, jika dalam dalam survei April lalu selisih dengan Ahok hanya 7 persen, dalam survei terbaru Cyrus menunjukkan saat ini selisihnya sudah 16 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.