Sukses

Top 3: Kecurigaan Ahok Banjir Jakarta Disengaja

Ahok menduga ada oknum yang sengaja membuat Jakarta banjir. Dengan begitu ada dana yang dikeluarkan khusus untuk siaga darurat.

Liputan6.com, Jakarta - Musim hujan yang mulai mengguyur Ibu Kota tak bisa menenangkan hati Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Sebab, banjir tetap saja ada, bahkan di kawasan yang sebelumnya tak mengenal banjir. Tak heran kalau Ahok menaruh curiga kalau banjir itu memang disengaja. Kabar ini menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang pagi hingga Rabu petang ini.

Ahok juga menjadi berita karena memecat Kepala Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur. Mantan Bupati Belitung Timur itu bersikap tegas setelah melihat kondisi Taman Aktif FO Klender, Jakarta Timur, yang memprihatinkan serta tak terurus.

Berita lainnya yang juga mencuri perhatian pembaca adalah klarifikasi dari Jubir Presiden Johan Budi bahwa yang dimaksud mantan Presiden SBY sebagai sosok di lingkaran Istana yang tak suka dikritik bukanlah Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Budi mengatakan bahwa Jokowi bukanlah sosok yang anti-kritik.

Top 3 News Selengkapnya:

1. Ahok Curiga Ada yang Sengaja Bikin Jakarta Banjir

Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan formula antisipasi penanganan banjir dari dimulai dari lingkungan perumahan sebagai satuan warga paling kecil. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menanggulangi genangan dan banjir. Tapi ada saja masalah yang muncul sehingga genangan tetap terjadi.

Baru-baru ini Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dibuat kesal dengan genangan yang terjadi di terowongan Pasar Gembrong. Padahal, genangan seperti itu tidak pernah terjadi.

Pria yang karib disapa Ahok itu menduga ada oknum yang sengaja membuat Jakarta banjir. Dengan begitu ada dana yang dikeluarkan khusus untuk siaga darurat.

"Apa permainan, apa tidak, apa sabotase, saya enggak tahu. Langsung minta saya siaga darurat, pusat duit Rp 50 miliar, enggak seneng sama saya bilang puncak banjir Imlek, enggak banjir, lurah perhatiin dulunya banjir sekarang enggak. Aneh iri amat sama Jakarta, aneh banget," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (9/2/2016).

Selengkapnya...

2. Taman di Klender Rusak, Ahok Pecat Kasudin Pertamanan Jaktim

Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama meresmikan serangkaian kegiatan peringatan HUT Ibu Kota ke-488 di Taman Fatahillah, Jakarta, Minggu (31/5/2015). Tema peringatan HUT ke-488 yakni, Jakarta modern, kreatif, dan berbudaya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kondisi Taman Aktif FO Klender, Jakarta Timur, yang memprihatinkan membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama murka. Apalagi taman yang kini dalam kondisi memprihatinkan itu baru berusia 2 tahun. Tak mau ambil pusing, Gubernur Basuki alias Ahok memecat Kepala Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur.

Menurut Ahok, dia sudah meminta taman itu diperbaiki dengan baik. Namun, lagi-lagi kasudinnya berkelit dengan alasan tidak ada anggaran.

"Instruksi saya kan sudah jelas semua tanah itu kan harus hijau, semua harus ditanami, enggak boleh ada pembiaran. Kalau kamu enggak sanggup enggak usah kerja aja," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (9/2/2016).

Selengkapnya...

3. Jubir Presiden: Bukan Jokowi yang Tak Suka Dikritik SBY

Presiden Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan Mantan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono usai peresmian gedung baru KPK di Jakarta, Selasa (29/12). Penggunaan gedung ini baru bisa digunakan pada Maret mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuturkan ada pihak Istana yang terganggu dengan kritik-kritik yang disampaikannya selama ini. Menyikapi hal tersebut, juru bicara Kepresidenan Johan Budi menuturkan bukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tidak suka atas kritik tersebut.

"Saya yakin yang dimaksud bukan Pak Jokowi," kata Johan di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Selasa (9/2/2016).

Johan mengatakan Jokowi bukanlah sosok pemimpin yang anti dengan kritik. Kritik dari masyarakat pun diterima, apalagi SBY yang notabene mantan pemimpin Indonesia.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini