Sukses

6 Musibah Memilukan Jatuhnya Pesawat TNI

Jatuhnya Super Tucano di Malang menambah rentetan panjang pesawat TNI yang jatuh setahun terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali celaka. Kali ini pesawat latih tempur Super Tucano milik TNI AU jatuh di permukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2/2016).

Empat orang dinyatakan tewas akibat peristiwa nahas ini. Pihak berwajib masih menyelidiki penyebab pasti peristiwa maut tersebut.

Jatuhnya Super Tucano menambah rentetan panjang pesawat TNI yang jatuh setahun terakhir. Sebelumnya, pesawat TNI juga celaka di Jakarta, Medan, dan sejumlah daerah lain.

Berikut 6 kecelakaan tragis yang melibatkan pesawat TNI seperti dirangkum Liputan6.com:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Super Tucano Jatuh di Permukiman Padat

Petugas saat melakukan evakuasi serpihan pesawat Super Tucano yang jatuh menimpa rumah warga di kawasan Jalan LA Sucipto Kota Malang, Jawa Timur, (10/2). Pesawat diketahui berputar - putar di atas langit sebelum jatuh. (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Sebuah pesawat tempur milik TNI AU jenis Super Tucano jatuh di kawasan permukiman padat penduduk di Jalan LA Sucipto, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.

Danlanud Abdulrachman Saleh Malang Marsekal Pertama Djoko Senoputro menjelaskan, pesawat jatuh saat sedang uji terbang.

"Setelah itu, hilang kontak," kata Djoko di Malang, Rabu (10/2/2016).

Djoko menceritakan pada pukul 09.07 WIB pesawat take off untuk uji terbang. Pesawat sempat mencapai ketinggian 25 ribu, setelah itu turun ke 15 ribu.

Kemudian, pada pukul 10.07 WIB pesawat hilang kontak dan dilaporkan jatuh. "Laporan masyarakat juga masuk ke pihak TNI AU," ujar Djoko.

Pada pukul 10.20 WIB pesawat ditemukan di kawasan Blimbing, Malang, Jawa Timur.

Berdasarkan kesaksian warga, sebelum jatuh pesawat terlihat berputar-putar.

"Sebelum jatuh tadi sempat meraung lalu menukik dan jatuh ke bumi," kata Ananda di lokasi kejadian di Jalan LA Sucipto Kota Malang, seperti dilansir Antara, Rabu (10/2/2016).

Korban adalah pilot Mayor Penerbang Ivy dan kopilot Syaiful. Kemudian dua korban lainnya yakni warga sipil bernama Erna Wahyuningtyas, pemilik rumah yang kejatuhan pesawat, dan Nur Kholis, warga yang indekos di rumah Erna.

 

3 dari 6 halaman

2. T-50 Golden Eagle Celaka, 2 Pilot Gugur

Hingga sore ini, evakuasi pesawat T-50i Golden Eagle milik TNI Angkatan Udara masih terus dilakukan.

Pesawat T-50i Golden Eagle milik TNI AU jatuh saat beratraksi di Gebyar Dirgantara AAU, Yogyakarta.

Dua pilot gugur dalam peristiwa yang terjadi pada 20 Desember 2015 pukul 09.40 WIB.

Kedua perwira penerbang yang gugur tersebut adalah, Letkol Pnb Marda Sarjono dan Kapten Pnb Dwi Cahyadi.

Jenazah kedua penerbang disemayamkan di Rumah Sakit Pusat TNI AU Hardjolukito, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.

Almarhum Marda Sarjono adalah alumnus AAU 1997 dan menjabat Komandan Skuadron Udara 15 Lanud Iswahyudi, Madiun.

"Sedangkan Kapten Dwi Cahyadi adalah alumnus AAU tahun 2007, saat ini merupakan penerbang Skadron Udara 15," kata Kepala Dinas Penerangan AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu 20 Desember 2015.

Pameran Gebyar Dirgantara digelar sejak Sabtu 19 Desember 2015. Pertunjukan dibuka untuk umum dan berpusat di Bandara Adisutjipto Air Force Open Base.

4 dari 6 halaman

3. Hercules Jatuh di Medan, 122 Meninggal

Sejumlah Petugas berusaha melakukan evakuasi pesawat Hercules C-130 yang jatuh di kawasan perumahan di Medan, Selasa (30/6/2015). Hercules C-130 milik TNI AU jatuh tidak lama setelah lepas landas. (AFP PHOTO/Kharisma Tarigan)

Pesawat milik TNI AU tipe C-130 dengan nomor A-1310 jatuh di Jalan Jamin Ginting Medan, Sumatera Utara pada Selasa 30 Juni 2015.

Insiden ini mengakibatkan penumpang dan kru pesawat yang berjumlah 122 orang meninggal. Banyak yang kehilangan anggota keluarganya.

Jatuhnya pesawat juga melukai warga sekitar di Jalan Jamin Ginting. Sebab, pesawat jatuh menimpa ruko dan beberapa kendaraan yang terparkir di jalan tersebut.

Penumpang yang telah teridentifikasi mulai dipulangkan ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan. Suasana haru mewarnai pemakaman.

Penyebab jatuhnya pesawat diduga karena matinya mesin di bagian kanan pesawat. Pesawat tersebut tinggal landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Medan sekitar pukul 11.48 WIB.

Baru 2 menit take off dari Lanud Soewondo, pesawat jatuh dengan posisi terbalik. Pesawat buatan 1960-an itu hendak menuju Kepulauan Natuna untuk menjalankan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM), yakni pengiriman logistik.

5 dari 6 halaman

4. F-16 Terbakar dan Meledak di Halim

(Liputan 6 TV)

Jet tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara (AU) meledak di Lanud Halim Perdanakusuma saat hendak mengikuti kegiatan misi Fly Pass Pembaretan Presiden Jokowi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta.

Pesawat meledak saat akan lepas landas di runway 6 Lanud Halim Perdanakusuma.

Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan, pesawat dijadwalkan lepas landas pada pukul 08.20 WIB. Saat berada di ujung landasan, pesawat tiba-tiba saja meledak.

"Pesawat sedang persiapan take off, lalu setelah sampai di ujung landasan, pesawat tiba-tiba meledak dan terbakar," kata Hadi saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Rabu 16 April 2015.

Hadi mengatakan, akibat insiden itu, pesawat mengalami kerusakan parah. Pesawat F-16 dengan tail number TS-1643 yang diterbangkan Letkol Pnb Firman mengalami roda kiri copot dan seluruh bagian mesin terbakar.

Ilustrasi helikopter jatuh. (Istimewa)

Helikopter TNI jenis Bell 205 jatuh di landasan pacu Bandara Ahmad Yani Semarang, Selasa 21 April 2015. Dua awak helikopter tersebut dinyatakan selamat.

"Dua awak selamat semua. Kemudian pesawat ada kerusakan kecil. Penyebabnya masih dalam penyelidikan," Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wuryanto saat dihubungi Liputan6.com, 21 April 2015.

Menurut dia, helikopter tersebut terhempas ke bumi saat pelaksanaan pendidikan calon kapten pilot di Pusat Pendidikan Penerbang, Semarang. Pada pendidikan itu ada materi pendidikan manuver emergency procedure.

Menuver tersebut, jelas dia, untuk melatih seorang kapten pilot mengatasi apabila mesin helikopter mati.

"Prosedur ini yang dilaksanakan tadi dari ketinggian 1.000 feet atau 330 meter, tapi heli ternyata tidak bisa dikendalikan sehingga terjatuh pada pukul 8.25," beber Wuryanto.

Akibat insiden itu, para calon penumpang yang sudah check in menumpuk di terminal pemberangkatan Bandara Ahmad Yani, Semarang.

6 dari 6 halaman

6. Pesawat Aerobatic TNI AU Senggolan di Udara

Dua pesawat aerobatik jenis Wong Bee KT-1B milik TNI AU bertabrakan di udara menjelang pameran Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA), Malaysia, Minggu (14/3/2015). (Dailymail)

2 Pesawat Jupiter Aerobatic TNI Angkatan Udara bersenggolan dan jatuh ketika berlatih menjelang Pameran Internasional Maritim dan Udara (LIMA 15) di Pusat Pameran Antarabangsa Mahsuri, Langkawi, Malaysia, Minggu 15 Maret 2015, pukul 14.04 waktu setempat.

Satu pesawat jatuh menimpa rumah penduduk di Kampung Gelam, Kedawang, dan mengakibatkan 2 penghuni rumah cedera ringan dan dilarikan ke Rumah Sakit Langkawi, demikian laman Berita Harian.

Empat pilot yang berada dalam pesawat TNI AU selamat, namun menderita cedera yang bervariasi.

Jupiter Aerobatic Team adalah tim aerobatik pesawat TNI AU. Ada 6 pesawat yang melakukan beragam manuver di udara.

Jupiter One merupakan pimpinan dari seluruh tim yang kerap menampilkan manuver ekstrem serta sejumlah trik dan efek visual. Meski sempat celaka, keterampilan manuver tim Jupiter tetap menjadi kebanggaan negeri.

Ajang LIMA 2015 sendiri adalah pameran dirgantara dan kelautan yang diselenggarakan di Malaysia. Dalam ajang ini, berbagai industri penerbangan dan kelautan unjuk gigi atas produk-produk mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini