Sukses

Terbukti Gabung ISIS, Tukang Bakso Keliling Divonis 3 Tahun Bui

Junaedi tertipu. Berharap pendapatan lebih selama berada di Suriah, nyatanya dia hanya menerima Rp 600 ribu dari ISIS.

Liputan6.com, Jakarta Tukang bakso keliling Ahmad Junaedi (33) divonis bersalah atas dakwaan kejahatan terorisme. Terdakwa merupakan simpatisan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan sempat bergabung ke Suriah. Pria asal Malang, Jawa Timur, itu divonis 3 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

"Menjatuhkan vonis 3 tahun penjara karena terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana terorisme," ujar hakim ketua Syahlan di Ruang Sidang 2 Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (9/2/2016).

Vonis tersebut terbilang lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU), yakni 5 tahun penjara. Junaedi menerima putusan tersebut dan tidak berencana mengajukan banding.

"Junaidi juga menerima putusannya tadi. Dengan demikian persidangan Junaedi selesai,"‎ ujar penasihat hukum Junaedi, Asludin Hatjani.

Tim penasihat hukum mengaku keberatan dengan vonis tersebut. Sebab dalam pembelaannya, Junaedi tidak terbukti melakukan tindak pidana terorisme di ‎Suriah.

‎"Namun kami tetap menghormati putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dan Junaedi sendiri menerima putusan tersebut," kata dia.

Merasa Tertipu

Asludin mengatakan kliennya itu merasa tertipu oleh Abu Jandal, warga Malang, Jawa Timur‎, yang kini menjadi petinggi ISIS di Suriah. Junaedi diiming-imingi bakal mendapat penghasilan lebih besar selama berada di Suriah.

‎"Pada saat berangkat kan dijanjikan menjadi guru ngaji di sana. Namun ternyata di sana dia ditempatkan di dapur umum dan disuruh berjaga-jaga (di kamp ISIS)," ujar Asludin.

Mirisnya, Junaedi ternyata tidak mendapatkan hasil seperti yang dijanjikan. Dia justru mendapat penghasilan jauh lebih kecil dibanding saat masih menjadi pedagang bakso keliling di kampungnya.

"‎Dia penghasilannya di Indonesia Rp 2,5 juta per bulan, jualan bakso. Dia dijanjikan penghasilan lebih besar daripada jualan bakso. Namun ternyata hanya Rp 600 ribu lebih yang ia terima," tutur dia.

Junaedi dan Abu Jandal merupakan teman sekampung saat masih tinggal di Malang, Jawa Timur. Dia tidak pernah berbicara soal ISIS sebelum berangkat ke Suriah.

"Mereka itu bicara soal ajakan aja. Abu Jandal mengajak Junaedi berangkat ke Suriah melakukan misi kemanusiaan di sana mengajar orang yang belum fasih baca Alquran. ‎Dia merasa tidak terlibat ISIS," ucap Asludin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.