Sukses

Perubahan Radikal Playboy, Tetap Seksi Tanpa Foto Telanjang

Pamela Anderson menjadi model sampul edisi terakhir Playboy yang menampilkan ketelanjangan.

Liputan6.com, Beverly Hills - Playboy melakukan perubahan radikal. Untuk kali pertama dalam beberapa dekade, tak ada lagi foto telanjang yang menghiasi majalah pria itu.

Playboy kehilangan slogan yang telah menghiasi sampul sejak kali pertama terbit pada 1953: “Entertainment for Men" -- hiburan untuk pria dewasa.

Alih-alih model seksi yang sudah terkenal, sampul Playboy teranyar memajang foto bintang Instagram, Sarah McDaniel, yang difoto gaya selfie Snapchat.

Ada tulisan 'heyyy;)' di sampul Playboy yang tak biasanya, jauh dari kesan semarak.

Pamela Anderson menjadi model sampul edisi terakhir Playboy yang menampilkan ketelanjangan. Sudah 15 kali bintang Baywatch itu tampil di majalah tersebut. Dan itu mungkin yang terakhir.

"Ketelanjangan tak lagi provokatif," kata Cory Jones, chief content officer di kantor penerbitan Playboy di Beverly Hills, seperti dikutip dari Washington Post, Senin (8/2/2016).
 

Di sisi lain, dia menambahkan, ketelanjangan juga tak mewakili tujuan progresif yang dikampanyekan sang pemilik, Hugh Hefner.

"Orang kerap mengaitkan Playboy dengan foto telanjangnya. Sepuluh halaman itu seakan menjadi simbol. Namun, majalah ini sejatinya progresif...dan kami ingin bagian itu menjadi menonjol, sembari tetap tampil seksi..."

Sampul Majalah Playboy terbaru Vs cover Pamela Anderson (Playboy)



Faktanya, Playboy punya artikel-artikel menarik yang disusun apik. Media tersebut juga sering melakukan wawancara fenomenal, termasuk dengan Fidel Castro, Yasser Arafat, Moammar Khadafi, dan Malcolm X.

Meski mengaku bebas dari foto telanjang, Playboy mungkin belum jadi majalah yang 'aman' diletakkan di meja ruang santai. Halaman demi halamannya masih dihiasi foto-foto perempuan seksi.

Galeri foto di bagian tengah majalah dihiasi foto-foto Dree Hemingway, putri artis peraih Oscar, Mariel Hemingway--sekaligus cicit penulis terkenal, Ernest Hemingway. "Letakkan ponselmu. Kembalilah membaca dan rasakan sesuatu," itu yang dikatakannya dalam wawancara yang menyertai.

Pertaruhan

CEO Playboy Scott Flanders mengatakan logo kepala kelinci yang mengenakan tuksedo adalah satu dari 3 lambang paling terkenal di dunia. Dua lainnya milik Nike dan Apple.

Meski menghilangkan foto telanjang adalah ide Hugh Hefner, tentu saja itu pertaruhan besar.

"Aliran dolar ke kantorku bakal berhenti jika ini sampai gagal," kata Flanders, seperti dikutip dari ABC News, Senin (8/2/2016).

Keputusan untuk menghilangkan pose telanjang telah dipertimbangkan masak-masak.

Playboy menilai kemajuan internet membuat ketelanjangan makin biasa. Akibatnya, majalah bermuatan pornografi pun tak lagi sekomersial dulu. Jadi kurang laku.

Seperti dilaporkan New York Times, sirkulasi Playboy menurun drastis dari 5,6 juta pada tahun 1970-an menjadi sekitar 800 ribu saat ini. Maka, Playboy memutuskan untuk berubah.

Situs Playboy lebih dulu meniadakan ketelanjangan, sebagian bertujuan membuka akses ke platform media sosial seperti Facebook dan Twitter. Dan hasilnya, popularitasnya di dunia maya melejit.

Usia pengguna situs Playboy pun berubah, dari rata-rata 47 tahun menjadi 30 tahun. Sesuai dengan target pasar mereka yang baru: kaum muda. Ke depan Playboy bisa dibaca mulai usia 13 tahun ke atas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.