Sukses

Baru 2 Tahun, Taman FO Klender Rusak Parah

Arena skate board yang terbuat dari beton halus kini bolong. Lubang besar menganga di bagian seluncuran skate board.

Liputan6.com, Jakarta - Baru 2 tahun Taman Aktif FO Klender difungsikan. Tapi kondisi taman saat ini sangat mengenaskan.

Taman yang berada tepat di bawah Flyover Klender itu nyaris tak terawat. Hampir semua fasilitas di taman ini rusak parah.

Sejatinya, di taman ini warga bisa menikmati fasilitas seperti ayunan, arena skate board, lapangan futsal, dan tempat duduk beton yang tingginya berbeda. Kini semua fasilitas itu tidak bisa dinikmati lagi.

Arena skate board yang terbuat dari beton halus kini bolong. Lubang besar menganga di bagian seluncuran skate board. Tersisa besi behel penyangga tipis. Celah besar menganga itu malah digunakan untuk menaruh sampah. Bagian lain bahkan seluruh seluncuran hancur tak berbentuk.

Hal serupa juga terjadi dengan lapangan futsal. Beton halus yang menjadi alas lapangan juga rusak. Beton berlubang di tengah lapangan, gawang hilang, dan kawat penghalang putus di beberapa bagian.

Beton dengan ketinggian berbeda juga hancur. Alas duduk rusak hingga tak bisa diduduki lagi.

Taman FO Klender (foto: Ahmad Romadoni)

Tanaman yang menjadi bagian utama dari taman juga bisa dihitung jumlahnya. Taman lebih banyak dihiasi tanah merah tandus tanpa tanaman.

Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengatakan, sudah meminta Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman untuk segera melakukan perbaikan. Mengingat kerusakan taman ini sudah terbilang parah.

"Kita segera rapikan lagi. Kita sudah usul ke Bu Ratna (Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Ratna Diah Kurniati) untuk bikin paving block. Lalu tanaman diperbanyak. Kalau nanti disiram pun tidak mengganggu, kalau pakai paving block orang bebas jalan saja," kata Bambang di lokasi, Senin (8/2/2016).

 

Segala kerusakan yang ada di taman akan langsung diperbaiki, dibantu Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Untuk PKL yang diduga ikut andil dalam rusaknya taman akan ditertibkan.

"Kita kan ada koordinator PKL. Kita izinkan mereka jualan di jam tertentu. Tapi mereka harus juga jaga kebersihan. Kalau tidak bisa juga, gampang saja, kita babat habis," lanjut dia.

Tak lama kemudian, puluhan petugas dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman datang dengan membawa berbagai pohon. Pohon-pohon itu dibawa menggunakan 1 mobil pick up dan 1 truk sedang.

Perbaikan ini dirasa terlambat karena taman sudah rusak parah. Hal itu juga diakui Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Ratna Diah Kurniati.

"Ya memang mungkin manajemen kita kurang baik. Padahal perawatan tetap ada. Kita akan langsung perbaiki secepatnya," kata Ratna di lokasi.

Seluruh fasilitas akan diperbaiki. Selama perbaikan berlangsung, warga tetap bisa beraktivitas di taman ini. Untuk menjaga agar tidak rusak kembali, akan diberlakukan jam operasional taman.

"Kita akan batasi pemakaian mulai pukul 06.00-21.00 WIB. Nyatanya kalau 24 jam rusak begini. Sekarang kan masih dipakai oleh PKL, terkadang pemulung juga tidur di sini," pungkas Ratna.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.