Sukses

Cari WNI Korban Gempa, Kantor Dagang RI Sisir 3 RS di Taiwan

Gempa Taiwan telah membuat Indonesia khawatir lantaran ada belasan ribu WNI yang menetap atau tengah berada di negara itu.

Liputan6.com, Taiwan - Gempa 6,4 SR yang mengguncang Taiwan pada Sabtu 6 Februari 2016 dini hari telah menelan korban jiwa. Kondisi ini membuat pemerintah Indonesia khawatir ada WNI menjadi korban. Lantaran, ada belasan ribu WNI yang menetap atau tengah berada di Taiwan saat ini.

Untuk memastikan hal tersebut, Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan segera bertindak. Beberapa staf KDEI mengecek ke beberapa Rumah Sakit di Taiwan.

"Tim KDEI terus lakukan penyisiran dan koordinasi dengan otoritas setempat," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (7/2/2016).

"Penyisiran dilakukan di 3 RS yaitu, Chimei Tainan Hospital, National Cheng Kung University Hospital, dan Sinlau Christian Hospital," sambung dia.

Dari penyisiran ini, pria yang kerap disapa Tata ini menegaskan, tak ada WNI yang jadi korban. Baik itu korban jiwa maupun luka.

BNP2TKI Koordinasi KDEI

Langkah senada dilakukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Kepala BNP2TKI Nusron Wahid langsung berkoordinasi dengan KDEI untuk memastikan keselamatan TKI di Taiwan.

"Kita langsung koordinasi dengan KDEI untuk memastikan posisi TKI di sana. Dan berdasarkan informasi yang didapatkan sejauh ini tidak ada TKI yang menjadi korban gempa. Tentu kita berdoa dan berharap bahwa mereka para TKI di sana tidak ada yang menjadi korban gempa," kata Nusron dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu 6 Februari 2016.

Nusron menjelaskan, jumlah TKI di Taiwan mencapai 16.800 orang dan tersebar hampir di semua kota. Karena itu, ia juga meminta jajarannya berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Taiwan untuk segera melaporkan kondisi terkini.

Apalagi, gempa yang mengguncang Taiwan memang cukup besar. Berdasarkan informasi, gempa merobohkan gedung 17 lantai di Kota Tainan di bagian selatan negeri itu.

"Kami sudah minta pihak KDEI untuk bisa mengirim tim ke lokasi guna memastikan tidak ada WNI dan TKI di sana yang menjadi korban," kata Nusron.

Sejauh ini, belum jelas berapa orang yang terjebak dalam gedung tersebut. Jejaring berita Taiwan ET Today melaporkan, 2 gedung roboh di Tainan, dan sebagian pipa air dan fasilitas umum telah pecah. Suara sirene meraung saat pemerintah kota menerapkan tanggap gempa.

Sebagaimana diberitakan Reuters yang dikutip Kantor Berita Antara, gempa tersebut mengguncang sekitar pukul 04.00 waktu setempat atau 03.00 WIB. Pusat gempa diperkirakan berada pada 36 kilometer di sebelah tenggara Yujing, dan berada pada kedalaman sekitar 10 kilometer.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini