Sukses

Refleksi Imlek PKB: Tahun Monyet Api Indonesia Harus Kuat

PKB menggelar silaturahmi dan refleksi Tahun Baru Imlek 2567 bersama sejumlah warga Tionghoa.

Liputan6.com, Jakarta - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar silaturahmi dan refleksi Tahun Baru Imlek 2567 bersama sejumlah etnis Tionghoa. Dalam menyambut Imlek ini, PKB mengajak seluruh rakyat Indonesia senantiasa berdiri tegak di bawah Pancasila, menjunjung semboyan Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan bekerja keras memajukan NKRI.

"Terlebih dalam tahun Monyet Api ini, Indonesia harus memperkuat diri dalam segala aspek, khususnya dalam menghadapi persaingan global yang semakin keras dan tidak adil," ujar Sekretaris Jenderal DPP PKB, Abdul Kadir Karding di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Karding mengatakan, dengan segala sumber daya alam dan kekuatan rakyat dan keanekaragaman budaya Indonesia yang ada, Indonesia harus menjadi penentu dalam persaingan global.‎ Bangsa Indonesia harus mengakhiri kegaduhan politik yang berlangsung selama satu tahun terakhir.

"Kegaduhan tersebut tidak berguna dalam memajukan Indonesia," ujar Kadir.

Tahun Monyet Api ini, menurut Kadir, harus menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat diri dalam segala aspek. Khususnya dalam persaingan global yang semakin keras dan tidak adil.

Untuk itu, kata dia, PKB akan senantiasa berjuang di garis politik kebangsaan yang berlandaskan nilai-nilai demokrasi, keadilan, keumatan, dan kemanusiaan guna mewujudkan Indonesia yang sejahtera. PKB juga siap dan terbuka menjadi rumah kebangsaan bagi segenap elemen untuk bersama-sama memperjuangkan Indonesia yang lebih mandiri, sejahtera, dan mampu berdiri tegak di panggung global.

"Sesuai dengan Shio Monyet diyakini memiliki karakter kemandirian yang tinggi‎, energik, sangat kreatif, dan berprestasi, serta memiliki jiwa kepemimpinan untuk melakukan perubahan besar. Sementara api membawa energi besar menjadi unsur dominan di Tahun Monyet Api ini," Karding mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.