Sukses

Top 3: Tabungan Bandar Narkoba Oma Yola Rp 14,2 M Setahun

Jumlah itu dinilai sangat fantastis dibandingkan kondisi kehidupan Mami Yola yang sederhana.

Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Polda Metro Jaya menyita 3 buku rekening bank milik Oma Yola, terduga bandar narkoba di Berlan, Matraman, Jakarta Timur. Tiga rekening tersebut berisi uang Rp 16,2 miliar. Jumlah itu dinilai sangat fantastis dibandingkan kondisi kehidupan Mami Yola yang sederhana.

Kabar jumlah tabungan Oma Yola yang fantastis ini membuat pembaca Liputan6.com penasaran. Berita itu pun menjadi terfavorit sepanjang Kamis pagi hingga petang ini.

Selain itu, ada kabar lainnya terkait aksi Lippo Mall yang melaporkan peretas akun twitter 'Kere Jangan ke Mal'. Kasus itu bermula saat pengunjung mal mengeluhkan prosedur program tarif parkir flat Rp 3.000 di Lippo Mall Puri.

Bagaimana ulasannya, berikut 3 berita paling hits yang dihimpun Liputan6.com, Kamis (28/1/2016):

1. Fantastis, Tabungan Bandar Narkoba Oma Yola Rp 14,2 M Setahun

Empat orang yang diduga menjadi bandar narkoba diamankan petugas Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Kamis (21/1). Aparat gabungan lakukan penggeledahan dan mencari pelaku tersangka pengeroyokan di kampung Berlan. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Penyidik Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Timur tengah menelusuri perputaran uang Oma Yola, terduga bandar narkoba di Berlan, Matraman, Jakarta Timur.

"Tiga buku tabungan atau rekening sudah disita. Saat ini sudah kami serahkan ke Satres Narkoba Jakarta Timur. Sedang pendalaman dan memang luar biasa perputaran uangnya sampai miliaran," kata Eko di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (27/1/2016),

Eko menjelaskan, arah penelusuran rekening Oma Yola akan difokuskan ke Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Rincian isi 3 rekening tersebut adalah Rp 2 miliar pada 2014, Rp 14 miliar dan Rp 200 juta pada 2015.

"2014 Ada 1 rekening di atas Rp 2 miliar. Kemudian 2015 ada 1 rekening Rp 14 miliar. Satu lagi sekitar Rp 200 juta. Ini sedang didalami kemana putarannya. Nanti penyidik dalami ke TPPU," terang dia.

Selengkapnya baca di sini...

2. Lippo Mal Laporkan Peretas Akun Twitter 'Kere Jangan ke Mal'

Akun twitter Lippo Mall Puri jadi bahan perbincangan karena mengeluarkan pernyataan bernada kontroversial

Febby Ulfa Safila, pemilik akun @safilafeby, melalui twitter mengeluhkan prosedur program tarif parkir flat Rp 3.000 di Lippo Mall Puri. Namun, akun twitter resmi @LippoMallPuri malah membalasnya dengan mengatakan, "kalau kere, jangan main ke mall ya kakak...".

Pihak Lippo Mall Puri memastikan bahwa komentar yang menanggapi postingan akun Febby Ulfa Safila itu bukan dari admin pengelola sosial media Lippo Mall Puri.

"Kami pastikan bahwa ada pihak yang meretas (hacker) atas akun twitter Lippo Mall Puri yang mana hal ini bisa dibuktikan dengan IP address yang digunakan pada postingan tersebut berbeda dengan IP Adrress yang dimiliki admin pengelola sosial media Lippo Mall Puri yang biasa dipakai," ujar PR Manager Lippo Mall Indonesia Nidia Ichsan kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Untuk itu, jelas Nidia, Lippo Mall Puri telah melakukan upaya hukum dengan melaporkan hal ini ke Polda Metro Jaya. "Pada hari ini, Rabu tanggal 27 Januari dengan nomor laporan LP/398/ I/ 2016/PMJ/ Dit Reskrim kamis laporkan kasus tersebut," ungkap Nidia.

Selengkapnya baca di sini...

3. Sunyinya Sewindu Soeharto

Soeharto, Presiden kedua Republik Indonesia

Tidak seperti biasanya. Pekuburan bernama Astana Giribangun, di Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah itu sepi. Tidak banyak peziarah datang untuk mengirim doa bagi seorang tokoh fenomenal bernama Soeharto yang dibaringkan di sana.

Keluarga dari Cendana pun tidak sowan ke tempat tersebut. Padahal, hari ini tepat 8 tahun Presiden ke-2 RI itu meninggal.

"Belum ada keluarga yang datang ke sini. Saat ini kondisi makam juga sepi, tak banyak peziarah, " ujar Sukirno, juru kunci makam Astana Giribangun, Rabu 27 Januari 2016.

Menurut dia, keluarga juga tidak memintanya untuk mengadakan haul.

Selengkapnya baca di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini