Sukses

Pascateror, Seruan #KamiTidakTakut Masih Berkumandang di Jakarta

Salah satunya dari kelompok sepeda Apache yang diketuai oleh Leroy Ormani saat Car Free Day (CFD) di kawasan Sarinah.

Liputan6.com, Jakarta - Masih segar dalam ingatan, teror bom dan penembakan yang terjadi di kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016. Pascateror tersebut, masyarakat mendeklarasikan perang terhadap terorisme di media sosial melalui tagar #KamiTidakTakut.

Hampir 2 minggu berlalu, seruan Kami Tidak Takut masih menyeruak dari Jakarta. Salah satunya dari kelompok sepeda Apache yang diketuai oleh Leroy Ormani saat Car Free Day (CFD) di kawasan Sarinah.

"Kita komunitas Apache, komunitas sepeda yang ada di Indonesia tidak takut dengan beragam aksi teror yang terjadi. Dan sudah seharusnya juga kita sebagai bangsa Indonesia tidak boleh takut," ungkap Ketua Apache saat acara konser #KamiBerani Indonesia Bersatu yang digelar oleh Insight of Indonesia (IOI) di kawasan Sarinah, Minggu (24/1/2016).

Dia pun mengimbau agar masyarakat berani melaporkan jika melihat ada yang aneh atau janggal di sekitar lingkungannya. "Kita tidak boleh takut untuk melapor ke pihak berwenang terdekat jika melihat ada yang aneh dan mencurigakan," ucap Leroy.

Menurut dia, kejahatan terorisme patut diperangi bersama. Kejahatan tersebut telah menewaskan orang-orang tidak bersalah.

"Mari kita bersama-sama melawan beragam aksi teror yang terjadi. Kita tidak boleh takut. Mari bekerja sama dengan aparat keamanan untuk memberantas para teroris," tukas Leroy.

Ledakan bom dan penembakan di kawasan Sarinah Thamrin Kamis lalu menyebabkan sejumlah korban jiwa dan puluhan luka-luka.

Polisi menduga aksi ini didalangi oleh Muhammad Bahrunnaim yang merupakan penghubung ISIS dengan sel-sel kelompok teroris di Indonesia. ISIS pun mengaku bertanggung jawab atas aksi ini. Namun, tak lama kemudian, muncul rekaman suara yang diduga Bahrunnaim di media berbagi suara. Dia membantah telah mendalangi aksi tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.