Sukses

Kemensos: Keluarga Tolong Terima Eks Gafatar Kembali

Pemerintah juga berharap agar pihak keluarga mau menerima anggota keluarganya tersebut

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan orang yang mengaku mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Desa Moton, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat terusir lantaran permukiman mereka dibakar warga.

Warga menolak keberadaan mereka lantaran banyaknya orang yang hilang di berbagai daerah terkait organisasi tersebut. Mereka pun ditampung di pengungsian untuk dipulangkan ke daerah asal.

Pemerintah memiliki rencana agar eks Gafatar tersebut mau dikembalikan ke daerah asal. Selain itu, pemerintah juga berharap agar pihak keluarga mau menerima anggota keluarganya tersebut.

"Memang banyak konsep. Pertama, kalau dia bisa kembali ke keluarga dan keluarga menerima, maka itu akan jauh lebih cepat bagi mereka (eks Gafatar) untuk recovery-nya," ungkap ungkap PLT Dirjen Perlindungan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Andi ZA Dulung di Gedung Kemenko PMK), Jakarta, Jumat (22/1/2016).

Sebelum mengembalikan eks Gafatar ke rumahnya, pemerintah dibantu dengan pihak kepolisian akan mencari tahu dan berusaha mendatangi pihak keluarga yang bersangkutan.

"Kita dibantu dari kepolisian dan TNI. Di TNI ada Babinsa, lalu Polri punya Polsek, ini kan mereka (kepolisian dan TNI) tahu persis kelompok masyarakat dari bawah. Dia (Babinsa) bisa juga tahu persis keluarga per keluarga. Tolonglah didatengin keluarganya, disampaikan. Makanya bergeraknya sekarang sebelum orangnya sampai (eks Gafatar)," ucap Andi.

Jika keluarga mau menerima anggota keluarganya eks Gafatar tersebut, kata Andi, itu sudah sangat bagus. Karena dari segi psikologi eks Gafatar tersebut akan lebih kuat dalam arti dia tidak malu. Namun jika pihak keluarga tak mau menerima, maka itu akan menjadi masalah baru.

Masih kata Andi, yang namanya ideologi itu tidak bisa dalam semalam diberi tahu lalu orang itu akan berubah. Dan disitulah peran dari Kementerian Agama.

"Dari segi pendidikan, Kementerian Agama akan mengupayakan agar eks Gafatar mau dimasukkan ke madrasah untuk mengembalikan ideologi mereka. Kalau mereka sudah mau nerima (masuk madrasah) misalnya, itu sudah langkah yang bagus," ujar Andi.

Oleh karena itu, Andi meminta bagi keluarga eks Gafatar agar mau menerima anggota keluarganya itu. Dan Andi menegaskan jika peran Kemensos di sini adalah memastikan agar tidak ada orang yang terlantar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini