Sukses

JK: Media Harus Beri Harapan, Bukan Pesimisme

Pemberitaan media, kata JK, merupakan modal pertumbuhan bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Media di Indonesia saat ini sudah tidak dibatasi lagi oleh pemerintah. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menginginkan agar media mampu membuat berita yang adil dan menciptakan harapan, bukan pesimisme.

"Kalau media memberikan pesimisme masyarakat akan bahaya, ada bahaya ini, bahaya itu, tidak baik. Jadi harus optimisme dan edukatif," kata JK dalam Forum Redaksi Indonesia 2016 di Jakarta, Kamis (21/1/2016).

"Media kita harapkan memberikan informasi yang tentu lebih fair terbuka, kita juga ingin beritanya walaupun jelek tidak baik tapi fair," kata dia.

Mantan Ketua Umum Golkar itu juga meminta agar informasi yang diberitakan sesuai kenyataan di lapangan, tidak diberi bumbu yang membuat bias. Pemberitaan media, lanjut JK, juga merupakan modal pertumbuhan bangsa.

"Jangan sampai tidak tersaring, hal besar dikecilin. Dan jangan hal-hal katakanlah merusak moralitas masyarakat dikecilin. Ini kan berat," ucap JK.

JK berharap pula khususnya tayangan di media televisi dapat menjadi contoh gaya hidup yang baik. Ia mencontohkan, jika terus menerus ditayangkan sinetron dengan gaya hidup mewah, maka akan mempengaruhi gaya hidup penontonnya.

"Kesenjangan itu jauh lebih berbahaya daripada pertumbuhan itu sendiri. Memberikan hal-hal yang fair sehingga nanti menjadi bangsa yang lebih baik," pungkas JK.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini