Sukses

Teroris Tewas dalam Baku Tembak di Poso Sudah Buron Sejak 2014

Polisi menyakini pria yang jenazahnya berada di RS Bhayangkara Palu itu merupakan anggota MIT pimpinan Santoso.

Liputan6.com, Palu - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah telah mengindentifikasi jenazah anggota kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) besutan Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan tim gabungan TNI/Polri. Baku tembak terjadi pada 15 Januari 2016 di Pegunungan Pineba, Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso.

"Hasil identifikasi, jenazah itu berjenis kelamin laki-laki dengan ciri-ciri fisik kulit sawo matang, tinggi 165 centimeter, dan gigi tidak beraturan. Tidak ada tanda lahir di tubuh jenazah, namun umur diperkiran 30-40 tahun," terang Kabid Humas Polda Sulteng, AKB Hari Suprapto saat merilis foto jenazah di ruang Press Room Polda di Palu, Selasa 19 Januari 2016.

Menurut dia, pria yang ada di foto itu merupakan anggota lama kelompok MIT dan sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Sulselbar sejak 2014.

"Berdasarkan dokumen kami, jenazah itu sudah lama bergabung dengan kelompok MIT dan sudah masuk DPO juga. Terkait dia anggota baru, bukan. Kami juga belum bisa memberikan identitas resminya karena masih dalam penyelidikan lebih lanjut," ungkap Hari.

Selain sudah diidentifikasi, pengambikan sample DNA jenazah terduga teroris itu sudah dilakukan oleh tim DVI. Oleh karena itu, jika ada warga yang ingin mengklaim jenazah itu adalah keluarganya bisa langsung ke polda.

"Karena sampai hari ini belum ada satu pun keluarga yang mengklaim, makanya kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa mendatangi Polda untuk dilakukan pencocokan DNA. Kami minta bantuan teman-teman media juga untuk publikasikan ini," tutup Hari.

Sampai saat ini, jenazah anggota kelompok MIT yang belum diketahui identitas resminya itu masih disemayamkan di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara di Palu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.