Sukses

Harto Gentong, Seniman Topeng Kertas Yogyakarta

Topeng kertas khas Yogyakarta yang biasa dikenakan dalam pagelaran tari di keraton kini hampir punah. Bahkan seniman yang masih produktif membuat topeng kertas ini susah dijumpai.

Liputan6.com, Yogyakarta: Ndalem Kaneman di Kadipaten Kidul, Yogyakarta, jadi saksi perjalanan hidup Harto Gentong. Pria bernama asli Suharto ini adalah satu-satunya seniman yang masih produktif membuat topeng kertas untuk tari topeng klasik Jawa. Dibantu sang istri yang setia menemaninya berkarya, Harto dengan telaten mengerjakan topeng kertas khas Yogyakarta di rumahnya yang sederhana. Jari-jemari lelaki berusia 59 tahun ini sudah mumpuni dalam membentuk wajah-wajah tokoh pewayangan. Menurut Harto, Ahad (23/8), agar sebuah karya memiliki roh, sebuah topeng harus diselesaikannya dalam sepekan.
 
Harto mengenal topeng kertas dari ayahnya saat ia berusia 10 tahun. Kemudian pada usia 25 tahun, Harto menjadi abdi dalem di Keraton Yogyakarta. Ia bertugas memelihara dan memperbaiki atribut yang rusak di pengagem tari keraton.
 
Karya-karya seniman topeng kertas senior ini tak hanya disegani di Tanah Air, tapi juga diakui di dunia internasional. Karya Harto seringkali menghiasi pameran topeng di mancanegara. Topeng kertas buatan Harto dihargai Rp 150 ribu per buah. Walaupun karyanya dikenal hingga ke luar negeri, tetapi Harto masih harus membuka warung kecil agar dapur keluarganya bisa tetap mengepul. Simak selengkapnya dalam video berita ini.(IAN/LUC)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini