Sukses

Top 3: 126 Sandera Dibebaskan dalam Serangan di Burkina Faso

Pasukan Burkina Faso dan Prancis juga menembak mati 4 penyerang dalam insiden di sebuah hotel mewah itu.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 126 sandera dibebaskan dengan selamat menyusul serangan teror hari kedua di Ouagadougou, Burkina Faso. Pasukan Burkina Faso dan Prancis juga menembak mati 4 penyerang dalam insiden di sebuah hotel mewah itu. Namun, sedikitnya 23 orang tewas dalam serangan itu.

Kabar ini menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Minggu kemarin. Disusul oleh berita tentang info dari adik mantan teroris Amrozi yang mengatakan sumber dana teroris tidak mungkin berasal dari luar. Demikian pula dengan berita polisi yang tengah mengejar pelaku pembunuh Mirna yang menaruh racun di minumannya.

Top 3 News Selengkapnya:

1. 126 Sandera Dibebaskan dalam Serangan Berdarah di Burkina Faso

Petugas keamanan berjaga di luar hotel Splendid, Ouagadougou , Burkina Faso, (16/1).  Dikabarkan korban  tewas berjumlah 24 orang. (REUTERS / Joe Penney)

Sebanyak 126 sandera dibebaskan dengan selamat menyusul serangan teror hari kedua di Ouagadougou, Burkina Faso. Pasukan keamanan negara Afrika Barat itu mengatakan serangan para teroris sementara sudah berakhir. Pasukan Burkina Faso dan Prancis juga menembak mati 4 penyerang dalam insiden di sebuah hotel mewah itu.

Presiden Burkina Faso Roch Marc Christian Kabore mengatakan di sebuah radio, sedikitnya 23 orang tewas dalam serangan di Hotel Splendid dan dekat kafe di ibu kota Ouagadougou.

Seperti dilansir Telegraph, Minggu (17/1/2016), 4 Penyerang dari kelompok militan terkait Al-Qaeda tewas ketika pasukan keamanan menyisir di luar hotel kedua yang berdekatan. Dua dari 3 penyerang di Hotel Splendid diidentifikasi adalah wanita.

Selengkapnya...

2. Adik Mantan Teroris Amrozi: Sumber Dana Teror dari Hasil Rampok

Ilustrasi (ist.)

Kelompok radikal yang masuk ke Indonesia saat ini lebih mandiri di bidang pendanaan. Namun sebagian besar sumber dananya didapat dari hasil perampokan toko emas dan bank.

"Jadi, pendanaan operasi gerakan radikal di Indonesia kecil sekali kemungkinan mendapat pasokan dana dari pusat jaringan mereka di Timur Tengah," kata Ali Fauzi Manzi, mantan teroris sekaligus adik kandung Amrozi dan Ali Imron, kepada Liputan6.com, Minggu (17/1/2016).

Menurut Ali, hal ini karena gerakan radikal saat ini tidak sejaya gerakan radikal era Osama Bin Laden. Bahkan, kelompok-kelompok ini, terutama di Indonesia, berinisiatif mencari dana sendiri dengan merampok pegadaian, toko emas, dan bank.

Selengkapnya...

3. Kopi Mirna Mengandung Sianida, Polisi Kejar Pelaku

Selain CCTV, Polisi juga memeriksa rekaman transaksi pembelian kopi oleh rekan Jessica,

Polisi memastikan kopi yang diseruput Mirna mengandung sianida. Temuan tersebut berdasarkan kecocokan sampel uji laboratorium forensik Mabes Polri dengan hasil autopsi cairan yang ada di lambung Mirna.

"Yang kami duga ada zat beracun dalam tubuh korban, sekarang sudah dipastikan zat beracun itu adalah sianida. Maka dari itu sudah mulai kuat (barang bukti). Kami akan mulai menelusuri tersangka. Dari otopsi dan kopi. Ada unsur perbuatan jahat di situ," beber Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Mohammad Iqbal, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (17/1/2016).

Dari hasil uji Labfor tersebut, Iqbal menambahkan kopi yang diminum perempuan 27 tahun yang juga baru sebulan menikah ini sengaja diracun seseorang. Polisi saat ini masih melakukan investigasi terkait pelaku yang meracuni Mirna.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.