Sukses

Jakarta Dicekam Teror, Malaysia dan Singapura Siaga

Pengamanan ditingkatkan di tempat umum, seperti mal dan tujuan wisata di Malaysia.

Liputan6.com, Jakarta - Ancaman berkode 'konser' yang 'akan menjadi berita internasional' menjadi petunjuk bagi polisi bahwa aksi teror yang melanda pusat Kota Jakarta pada Kamis (14/1/2016) diduga kuat ditebar ISIS dan para pendukungnya.

Tujuh orang tewas dalam aksi baku tembak dan lemparan bom yang terjadi di kawasan Thamrin. Lima di antaranya adalah pelaku.

Tak hanya Indonesia yang siaga, negeri jiran Malaysia dan Singapura juga meningkatkan pengamanannya.



Seperti dikutip dari situs KTBS, Kepala Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan polisi meningkatkan kesiagaan ke level tertinggi menyusul serangan teror yang melanda Jakarta.

Dia menambahkan pengamanan ditingkatkan di tempat umum, seperti mal dan tempat tujuan wisata.

"Tindakan pencegahan ekstra juga akan diterapkan di area perbatasan untuk mencegah kemungkinan penyusupan dari elemen teror," kata dia.

Aparat Malaysia sejauh ini telah menahan lebih dari 150 tersangka yang terkait ISIS dalam kurun waktu 2 tahun, termasuk mereka yang diduga merencanakan serangan di area strategis di Kuala Lumpur.

Singapura Mengutuk Teror

Sementara itu, dari Singapura, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengutuk keras serangan teror di Jakarta. Ia menegaskan negaranya akan memberi dukungan kepada pemerintah Indonesia untuk menyeret pelakunya ke depan pengadilan.

Negeri Singa juga telah meningkatkan pengamanan, menyusul serangan di Jakarta.

"Merasa shock dan kaget setelah mendengar kabar serangan bom di Jakarta hari ini. Kementerian Luar Negeri mengontak warga Singapura melalui Kedutaan besar kami di Jakarta," kata PM Singapura dalam laman Facebooknya, seperti dikutip dari The Straits Times. "Singapura mengutuk serangan tersebut."

Serangan teror di Jakarta ditanggapi serius oleh warga Singapura. Pihak angkatan bersenjata mengungkapkan tentara yang bertugas akan melakukan pengecekan tambahan untuk merespons aktivitas mencurigakan.

"Dua bulan sejak (teror) Paris dan 2 hari setelah Istanbul, kini serangan terjadi di Jakarta. Ancaman itu kian besar," kata Menteri Dalam Negeri Singapura dalam laman Facebook-nya.**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.