Sukses

Presiden PKS: Pemanggilan Fahri Hamzah Masalah Internal

Sohibul mengapresiasi sikap Fahri yang hadir dalam pemeriksaan perdana pada Senin 4 Januari lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman tidak mau memberikan komentar atau pendapatnya terkait pemanggilan kadernya Fahri Hamzah oleh Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO). Menurut dia, pemanggilan merupakan masalah internal, bukan konsumsi publik.

"‎Saya sudah bilang, ini persoalan internal. Izinkan kami selesaikan secara internal juga. Jadi saya bukannya pelit, tapi untuk jaga suasana, saya tidak mau banyak bicara keluar," kata Sohibul di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (13/1/2016).

"Saya izin pada media untuk proses secara internal. Kami tidak mau ungkapkan keluar," tambah dia.

Meski demikian, Sohibul mengapresiasi sikap Fahri yang hadir dalam pemeriksaan perdana pada Senin 4 Januari lalu. Sikap kooperatif yang ditunjukkan Wakil Ketua DPR itu membuat proses berjalan sesuai prosedur.

"Saya apresiasi kehadiran Fahri di panggilan Senin malam. Dengan kehadiran itu, proses internal bisa berjalan dengan baik," ujar dia.

Usai pemeriksaan Fahri, BPDO akan menghasilkan sebuah rekomendasi keputusan. Hal itu akan dibawa ke mahkamah partai, sesuai Undang-Undang Partai Politik yang baru.

Munculnya isu evaluasi terhadap Fahri Hamzah karena dinilai terlalu membela mantan Ketua ‎DPR Setya Novanto dalam kasus 'Papa Minta Saham' yang membuat heboh publik.

"Jadi setidaknya 2 pekan sebelum saya dipanggil itu, saya sudah diisukan dievaluasi. Jadi saya merasa itu semacam penggiringan seolah-olah ada proses saya diganti. Dalam laporan di BPDO saya tidak disiplin, tapi tidak tahu alat buktinya apa yang dipegang," ujar dia.

Setelah pertemuan BPDO yang juga dihadiri Majelis Syuro PKS‎, Fahri menuturkan, ada kesepakatan bahwa dia tidak mundur dari Wakil Ketua DPR setelah menjelaskan dan meluruskan isu yang selama ini beredar. Sekaligus menjelaskan alasannya kenapa membela Setya Novanto dalam kasus 'Papa Minta Saham'.

"‎Hal ini yang saya jelaskan waktu dengan Ketua Majelis Syuro, jelas beliau mengatakan kalau gitu saya tidak akan meminta mundur. Saya jelaskan kelembagaan negara seperti apa dan (pemanggilan) ini saya anggap sebagai sebuah diskusi," tandas Fahri Hamzah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.