Sukses

Baku Tembak Berdarah Akhiri Perburuan Bandit Meksiko 'El Chapo'

Banyak orang menilai Joaquin 'El Chapo' Guzman sebagai simbol ketidakbecusan dan korupsi aparat Meksiko.

Liputan6.com, Kota Meksiko - Perburuan panjang untuk mengembalikan Joaquin 'El Chapo' Guzman ke balik jeruji akhirnya berakhir. Pada Jumat, 8 Januari 2016, bos narkoba itu dibekuk aparat Meksiko. Penangkapannya diwarnai baku tembak berdarah.

"Misi telah diselesaikan," tulis Presiden Enrique Peña Nieto dalam akun Twitternya, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (9/1/2015). "Kita telah mendapatkannya."

Aparat dari kesatuan Angkatan Laut Meksiko menangkap El Chapo dalam sebuah operasi yang dilakukan mulai pukul 04.30 waktu setempat di kota pantai Los Mochis di negara bagian Sinaloa.

Sebanyak 5 orang orang terkait El Chapo tewas dalam penembakan tersebut, 6 lainnya ditahan. Namun tak satu pun personel angkatan laut tewas, hanya 1 yang mengalami luka-luka.

Presiden Nieto mengungkapkan ditangkapnya kembali bandar narkoba internasional itu merupakan hasil kerja keras siang dan malam aparat gabungan dari badan intelijen, polisi, dan tentara.

"Mereka (aparat) adalah kebanggaan negara," kata dia dalam pidato yang disampaikan di Istana Negara di Kota Meksiko.

Tanpa menyebut bahwa Guzman alias El Chapo sudah 2 kali berhasil membobol penjara di negerinya, Nieto mengatakan penangkapan kembali bandit tersebut telah mengembalikan keyakinan pada pemerintah dan sistem hukum di Meksiko.

"Para penegak hukum sekali lagi menunjukkan bahwa mereka bisa dipercaya rakyat."

Penangkapan kembali El Chapo mengobati rasa malu pemerintah Meksiko. Bagi banyak orang, Guzman adalah simbol ketidakbecusan dan korupsi aparat.

Dua Kali Kabur dari Penjara

Pemerintah Meksiko menangkap kembali Joaquin


Apalagi bos narkoba itu tidak hanya kabur sekali dari penjara, tapi 2 kali. Yang terakhir adalah pada Sabtu pagi, 11 Juli 2015.

Kamera pengawas di lapas federal Altiplano terakhir kali merekam Guzman sedang mendekati ruang cuci, tempat para narapidana membasuh barang-barang milik mereka.

Belakangan diketahui Guzman melarikan diri dari sebuah lubang di selnya, yang mengarah ke terowongan sepanjang 1,5 kilometer yang dilengkapi penerangan dan ventilasi serta tangga.

Dalam dunia hitam Meksiko, Joaquin 'El Chapo' Guzman punya reputasi sebagai 'legenda'. Saking kuatnya posisinya, orang-orang beranggapan ia bisa menyuap siapa pun. Termasuk dalam pelariannya pada 2001 yang diduga melibatkan suap bernilai US$ 2,5 juta. Demikian menurut buku Last Narco karya Malcolm Beith.

Kerajaan narkobanya, Kartel Sinaloa, menjadi yang paling kuat di Meksiko sekaligus mematikan. Guzman dikelilingi para pengawalnya yang bengis. Ia menjalankan bisnis narkoba skala global bernilai miliaran dolar.

Sindikatnya adalah penyuplai ganja, kokain, dan heroin yang dijajakan di jalanan Amerika Serikat. AS mendakwa kelompoknya menggunakan para pembunuh bayaran dan tukang pukul untuk mempertahankan kontrolnya.

Negeri Paman Sam pun menawarkan bantuan untuk menangkapnya dan meminta agar El Chapo diekstradisi ke AS.**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini