Sukses

Gagal Curi Kambing, Bandit Tewas Tertusuk Pisau Kawan Sendiri

Nasir kabur agar lepas dari amukan massa, jatuh dan tertusuk pisau.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu anggota komplotan spesialis maling kambing, Nasir, tewas tertusuk pisau rekannya sendiri. Sang bandit gagal mencuri kambing di kawasan Rancabango, Rajeg, Tangerang.

Nasir saat itu beraksi bersama 4 kawannya, Supriyadi, Madi, Odot alias Wahyu, dan Uja, sekitar pukul 02.00 WIB, Selasa 22 Desember 2015. Namun aksi ter‎sebut berhasil digagalkan pemilik kambing.

"Aksi mereka dipergoki pemilik kambing. Kawanan bandit itu pun lari," ujar Kepala Subdirektorat Kendaraan Bermotor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (7/1/2016).


Saking paniknya, Nasir terjatuh dan tertusuk pisau di dada bagian kiri yang dibawa Supriyadi. Meski dalam kondisi terluka, Nasir dan 4 pelaku lainnya tetap berlari menghindari amukan massa.

"Tapi dalam perjalanan, Nasir meninggal dunia," kata Budi. .

Namun, polisi tidak berhenti di situ saja. Polisi terus mendalami kematian Nasir apakah murni kecelakaan atau pembunuhan. "Ini ‎kita masih selidiki," ucap Budi.

Komplotan pencuri spesialis hewan ternak ini sudah beraksi cukup lama. Mereka sudah cukup dikenal di kawasan Tangerang. Kelompok itu juga kerap tertangkap basah sedang mencuri dan dihakimi massa, namun tak kunjung jera.

Polisi yang menerima laporan dari masyarakat karena resah hewan ternaknya kerap hilang, langsung bertindak cepat. ‎Polisi memburu para pelaku hingga ke Palembang, Sumatera Selatan.

"Kami berhasil menangkap 1 tersangka Supriyadi di Palembang, tadi pagi sekira jam 05.30 WIB.‎ Kami juga masih memburu 3 lainnya, Madi, Uja, dan Odot yang kita jadikan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang)," papar dia.

Polisi juga mengamankan sebilah pisau dari tangan tersangka yang sempat dibuang di Kali Cadas, Rajeg, Tangerag. Diduga Nasir tertusuk pisau tersebut.

"Tersangka hari ini akan kita terbangkan ke Jakarta‎ untuk penyelidikan lebih lanjut," terang Budi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini