Sukses

Pramono Anung: Sebelum Wafat, Ibu Sakit Sirosis dan Radang Paru

Pramono menjelaskan, saat mengetahui kabar sang bunda kritis di rumah sakit, dia langsung meminta izin Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung bersama keluarga kini tengah berduka. Ibunda Pramono sore tadi meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra, Kuningan, Jakarta Selatan.

Pramono menuturkan kondisi terakhir ibunya sebelum berpulang mengalami sirosis atau kerusakan hati jangka panjang serta radang paru.

"Ibu sakit sirosis dan radang paru, sudah sakit 1 bulan. Tapi ibu tipe yang tidak suka mengeluh," ungkap dia di rumah duka, bilangan Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (6/1/2016).


Pramono menjelaskan, saat mengetahui kabar sang bunda kritis di rumah sakit, dia langsung meminta izin Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninggalkan rapat terbatas.

"Tadi ratas (rapat terbatas) pukul 14.00, 14.30 saya minta izin rapat. Sebelum meninggal saya azanin beliau. Pukul 15.17 meninggal," papar dia dengan wajah sedih.

Rencananya, kata Pramono, jenazah ibunda akan dimakamkan di pemakaman keluarga, Yogyakarta Kamis 7 Desember besok. Jenazah akan diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma.

"Ibu rencananya dimakamkan di makam keluarga dekat Hotel Ambarukmo. Pukul 11.00 dari airport Halim ke Yogya, langsung ke tempat pemakaman," pungkas politisi PDI Perjuangan itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Doa Ibu

Pramono Anung menjadi salah satu tokoh muda Indonesia dengan karier yang gemilang. Di usianya yang ke-52 tahun ini, ia menduduki jabatan sebagai Sekretaris Kabinet Kerja pimpinan Presiden Jokowi.

Sebelumnya, karier politiknya juga telah diwarnai dengan menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014 era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Di balik kesuksesannya, Pramono mengaku selalu disertai doa dari sang ibu, yang baru saja meninggal dunia pada siang tadi di RS Medistra, Kuningan, Jakarta Selatan.

"Saya selalu telepon ibu di mana pun saya berada. Itu jadi doa dengan kedudukan dan jabatan saya. Ada doa ibu yang selalu support saya," ujar Pramono Anung di rumah duka di bilangan Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (6/1/2016).

Di tengah suasana duka, Pramono masih sempat menceritakan kedekatan sang ibu dengan anak-anaknya kepada awak media. Sang ibu memiliki tirakat agar semua anak-anaknya menggapai kesuksesan.

"Ibu adalah seorang ibu rumah tangga. Anaknya 7. Suaminya guru. Ibu jadi role model. Tirakatnya sungguh luar biasa. Mendampingi anak-anaknya belajar sungguh-sungguh dan berkarier. Sampai satu bulan sakit enggak pernah mengeluh," tutur politikus PDIP tersebut.

Bahkan sampai akhir hayatnya, Pramono masih ingat betul pesan-pesan sang ibu yang juga dijadikan pegangan hidupnya hingga saat ini. Pada kesempatan yang sama, ia juga memintakan maaf untuk ibunya jika ada kesalahan yang belum sempat dimaafkan.

"Ibu berpesan jangan neko-neko, kerja keras, hidup apa adanya, karena itu falsafah Jawa tapi islami. Jangan aneh-aneh, yang utama, kamu ditinggalkan nama baik orang tuamu. Saya terus terang memohon maaf kalau ada kesalahan ibu," ucap Pramono Anung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.