Sukses

Warga Blokir Akses Kawasan Industri Pulogadung, Ini Sebabnya

Warga menolak kebijakan PT JIEP yang menerapkan sistem berbayar bagi kendaraan roda empat yang melintas Kawasan Industri Pulogadung (KIP)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Rukun Warga (FKRW) Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur, memblokade akses masuk Kawasan Industri Pulogadung (KIP). Mereka menolak rencana pihak PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) yang memberlakukan penerapan gerbang berbayar bagi pengendara yang melintas kawasan industri.

Aksi pemblokiran jalan dilakukan serempak yang dimulai sejak pukul 05.00 WIB, Senin (4/1/2016). Mereka membentangkan spanduk yang berisi penolakan sistem gerbang berbayar untuk memasuki KIP khusus kendaraan roda empat.

 


"Pemberlakukan tersebut sudah dimulai sejak 21 Desember kemarin. Ini bentuk protes warga yang merasa keberatan atas kebijakan tersebut," ujar Ismail, Ketua RW 7, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (4/1/2016).

Sejumlah warga memblokir jalan akses Kawasan Industri Pulogadung (Liputan6.com/FX. Richo Pramono)

Pihak JIEP melakukan penerapan gerbang berbayar untuk kendaraan roda empat, baik karyawan maupun warga. Tidak hanya membayar masuk dan keluar, kendaraan juga harus membayar tarif lama kendaraan berada di KIP.

"Bukan cuma sekali masuk, tapi dihitungnya jam-jaman. Kaya parkir di mal. Buat kendaraan golongan I mobil kecil, sekali masuk itu Rp 4 ribu. Jam berikutnya dihitung Rp 2 ribu," ujar Ismail.

Pantauan Liputan6.com di lokasi unjuk rasa, berbagai alat seadanya digunakan warga untuk memblokade jalan. Terpampang spanduk-spanduk penolakan mewarnai aksi unjuk rasa pagi ini.

Sementara itu, kebijakan yang diberlakukan pihak JIEP karena selama ini KIP adalah kawasan yang bebas dimasuki siapa saja, mulai dari kendaraan ringan hingga berat.

Sejumlah warga memblokir jalan akses Kawasan Industri Pulogadung (Liputan6.com/FX. Richo Pramono)

Sementara pemeliharaan jalan dan infrastruktur dibebankan kepada PT JIEP, serta investor dan tenant dengan melalui maintenance fee (MF).

"Sebagaimana diketahui, PT JIEP melakukan pembangunan dan rehabilitasi jalan di KIP sepanjang 14 kilometer dengan biaya sebesar sekitar Rp 84 miliar, sedangkan pendapatan dari MF 2014 hanya Rp 13 miliar. Itu pun masih banyak investor yang belum memenuhi pembayaran MF tersebut," ujar Direktur Utama PT JIEP Rahmadi Nugroho beberapa waktu lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini