Jokowi Silaturahmi dengan Kades Se-Indonesia di Boyolali

Liputan6.com, Solo - Masa libur panjang dimanfaatkan Presiden Jokowi untuk berkunjung ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah. Setelah beberapa hari melakukan kegiatan internal di Solo, Jokowi kembali melakukan aktivitasnya hari ini dengan menghadiri acara Silaturahmi Kepala Desa Se-Indonesia di Boyolali, Jawa Tengah.

Kepala Biro Pers‎, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan, Jokowi akan menghadiri acara tersebut pada pukul 14.00 WIB yang bertempat di Asrama Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah.

"Dalam acara tersebut, Presiden akan bersilaturahmi dan mendengar berbagai aspirasi yang disampaikan oleh para kepala desa se-Indonesia," ucap Bey kepada Liputan6.com di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (26/12/2015).

Pada Jumat 25 Desember 2015 kemarin, Jokowi menunaikan salat Jumat di Masjid Mujahidin Solo yang berada tak jauh dari kediamannya, yaitu berjarak 1 kilometer. Dia ditemani putra bungsunya, Kaesang Pangarep dan Sekretaris Militer Hadi Tjahjanto.

Rencananya, dari Solo, Jokowi akan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, 27 Desember 2015. Selama berada di NTT, Jokowi akan mengunjungi Labuan Bajo, ujung barat Pulau Flores untuk melihat Bandara Komodo di daerah itu.

Selain meninjau Bandara Komodo, Jokowi juga akan berkunjung ke Atambua, meletakkan batu pertama pembangunan Bendungan Rotiklot di wilayah yang berbatasan dengan Timor Leste itu.

"Sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan Istana, pada 27 Desember Jokowi akan berkunjung ke Labuan Bajo," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya, seperti dilansir Antara, Jumat 25 Desember 2015.

Menurut dia, Jokowi akan bertolak ke Kupang pada hari yang sama guna melanjutkan rangkaian perjalanan ke Atambua. Pada 28 Desember, Presiden akan menghadiri perayaan Natal ‎bersama masyatakat NTT di Kupang.

Jokowi dan rombongan kemudian akan melanjutkan perjalanan ke wilayah Indonesia Timur lainnya. "Ini jadwal yang sudah dikeluarkan Istana, tetapi jadwal perjalanan ke NTT masih bisa mengalami perubahan," pungkas Frans.