Sukses

5 Momen 'Benci Tapi Rindu' Ahok Vs Lulung

Tapi bila dicermati, hubungan keduanya terbilang baik-baik saja. Segala perselisihan yang muncul keduanya bak pepatah 'benci tapi rindu'.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sering berseteru dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Lulung. Ahok tidak segan-segan membalas komentar yang terlontar dari Lulung, begitu pun sebaliknya.

Tapi bila dicermati, hubungan keduanya terbilang baik-baik saja. Segala perselisihan yang muncul keduanya bak pepatah 'benci tapi rindu'.

Hampir setiap program yang disuguhkan Ahok tapi tak srek langsung dikomentari. Tidak jarang pula, keduanya saling mendukung dan memberi nasihat.

Berikut sejumlah aksi 'benci tapi rindu' Ahok Vs Lulung sepanjang tahun 2015:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pelengseran Ahok

Ahok sempat terancam dilengserkan oleh DPRD DKI Jakarta karena kasus APBD 2015. Saat itu, dewan begitu kesal karena mantan Bupati Belitung Timur itu menyerahkan APBD bukan hasil pembahasan bersama dewan ke Kemendagri.

Ahok pun memiliki alasan. Dia menilai banyak anggaran siluman dan tidak masuk akal yang menyusup ke APBD 2015. Aksi nekat ini berujung upaya pelengseran Ahok dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan hak angket yang dimiliki dewan.

Mendengar hal itu, Lulung pun beraksi. Dia langsung menyatakan akan ‘pasang badan’ bila rekan-rekannya di dewan tetap bersikeras melengserkan Ahok.

"Gua 'pagari' Ahok. Gua dukung dia sampai pemerintahan selesai," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta Jumat 13 Februari 2015.

Namun, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu meminta Ahok mengubah cara bicaranya yang terkenal sangat emosional. Sebagai pejabat publik, Lulung meminta Ahok untuk lebih santun dalam berbicara.

"Bicara-bicara sesuai bahwa dia adalah pejabat publik, sama dengan saya, harus santun, menjaga etika dan norma. Kalau kagak kayak gitu nggak bisa jagain. Kan kalau juga jagain, gue 10 (anggota) dia (dewan lainnya) 96 orang," jelas politisi PPP itu.

Menyambut dukungan itu, Ahok pun serasa lebih percaya diri. Suami Veronica Tan itu menilai dukungan itu wajar diberikan karena Lulung adalah temannya.

"Bagus dong, dia (Lulung) kan teman saya," ujar Ahok usai acara Ritual Reba Ngada NTT di Anjungan NTT, ‎Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu 14 Februari 2015.

3 dari 6 halaman

Akun Twitter Lulung

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham ‘Lulung’ Lunggana akhirnya resmi memiliki akun twitter pada 11 Maret 2015. Akun media sosial yang diberi nama @halus24 itu langsung diserbu banyak followers. Tak kurang dari 4.500 orang mem-follow aku Lulung hanya dalam hitungan jam.

Hanya saja, reaksi yang muncul pun beragam. Pria yang kerap berseteru dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu pun tidak jarang mendapat kiriman Meme menyentil dari para followersnya. Hal ini ditanggapi dingin oleh Lulung.

"Saya mau tahu perkembangannya. Karena kan artinya, apa yang ada di Twitter adalah kreativitas. Memunculkan kreatif-kreatif muda. Bahwa saya jadi tokoh komedi di situ (media sosial), saya apresiasi saja, saya tidak gundah," ucap Lulung di ruang kerjanya di Gedung DPRD DKI, Rabu 11 Maret 2015.

Meski terkenal kerap berseteru, salah satu yang diposting oleh Lulung diawal kepemilikan akun Twitter adalah doa untuk Ahok. Saat itu Ahok memang sedang terserang deman berdarah.

"Assalammuallaikum, Alhamdulillah skrg sy sdh memiliki akun pribadi twitter,semoga dapat saling berbagi informasi yg mencerdaskan kita semua. Ass wr wb. Selamat pg dan Salam sejahtera. Saya Mendoakan pk Ahok Smg cepat Sembuh dari Sakitnya serta bs Ber aktivitas kembali," tulis Lulung pada 10 Maret kemarin berdasarkan pantauan Liputan6.com, Rabu 11 Maret 2015.

Mendengar Lulung sudah memiliki akun Twitter, Ahok hanya tertawa. Dia mengaku sudah mengetahui bahwa Lulung yang sering berseteru dengannya itu membuat akun Twitter. Pria berkaca  mata itu memuji langkah Lulung tersebut meski sindiran dan olok-olokan yang ditujukan kepada Lulung memenuhi media sosial.

"Sudah (tahu), bagus," ujar Ahok sambil kembali tertawa di Balaikota Jakarta, Kamis 12 Maret 2015.

Lantas apakah Ahok sudah mem-follow akun Lulung? Mantan Bupati Belitung Timur itu kembali tertawa. "Belum," kata dia.
 

4 dari 6 halaman

Pilkada 2017

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan maju kembali pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.

Ahok memiliki menggunakan jalur independen. Dengan begitu, mantan Bupati Belitung Timur itu bertekad mengumpulkan dukungan melalui KTP sebanyak 1 juta.

Rencana ini banyak menuai kecaman dan pesimistis. Mengingat belum ada yang berhasil diubah Ahok untuk Jakarta.

Segala keraguan itu dipatahkan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham ‘Lulung’ Lunggana. Menurut Lulung, tidak ada satu pun yang boleh melarang Ahok maju di Pilkada 2017.

"Makannya gua katakan. Siapa pun yang melarang Pak Ahok, berhadapan dengan saya," tegas Lulung Jumat 26 Juni 2015.

5 dari 6 halaman

Perkara UPS

Kasus dugaan korupsi pengadaan Uninteruptable Power Suplay (UPS) terus bergulir. Ruang kerja Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham ‘Lulung’ Lunggana sempat digeledah oleh penyidik Bareskrim Polri. Setelah penggeledahan itu, penyidik memanggil Lulung untuk diminta keterangan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun memberikan dukungan kepada Lulung. Dia yakin, politisi PPP itu akan bersikap kooperatif dalam menghadapi kasus ini. Lebih dari itu, Ahok begitu yakin Lulung dapat mengungkap kasus dana siluman itu.

"Saya kira Pak Haji Lulung pasti senang lah untuk buka (kasus UPS) ini semua supaya jadi terang benderang," kata Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu di Balailkota DKI Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Namun, komentar pedas kembali muncul Lulung menilai, Ahok nantinya pasti akan menjadi tersangka dalam kasus ini. Ketua DPW PPP DKI Jakarta itu sudah menelaah kasus ini dan menemukan ada benang merah mengarah ke Ahok.

Meski komentar itu sangat keras, Lulung tidak lupa memberi nasihat kepada Ahok. Dia ingin Ahok lebih berhati-hati dalam berbicara.

"Saran saya serahkan saja pada hukum, jangan sok-sokan. Jangan sok-sokan akan menyeret orang. Kita buktikan dalam proses hukum saja.

"Nanti kalau dibalikin bagaimana? Dia juga termasuk orang yang bertanggung jawab. Bisa saja kan terjadi Pak Gubernur juga ikut bertanggung jawab, karena SPD (Surat Penyediaan Dana)-nya kan dia yang tanda tangan," kata Lulung saat dikonfirmasi, Selasa 17 November 2015.

Menanggapi nasihat rekannya itu, Ahok pun santai. Dia merasa beruntung saat ini Kabareskrim bukan dijabat oleh H Lulung.

"Wong saya yang laporin. Untung aja Lulung bukan Kabareskrim. Kalau Kabareskrim bisa dikriminalisasi saya," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis 26 November 2015.

6 dari 6 halaman

Kisruh Sampah dengan PT Godang Tua Jaya dan Bekasi


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat bersitegang dengan DPRD Kota Bekasi dan pengelola TPST Bantar Gebang PT  Godang Tua Jaya. Kisruh ini sempat merambat ke mana-mana. Truk sampah milik Pemprov DKI Jakarta sempat dihadang masuk saat melintas di kawasan Cileungsi, Jawa Barat.

Karena peristiwa ini, seluruh pihak baik Kepolisian maupun TNI turun tangan untuk memenangkan suasana. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian terpaksa berkoodinasi dengan Kapolda Jawa Barat untuk mengamankan massa yang menghadang.

Ahok pun sangat geram mengetahui adanya penghadangan itu. Hal ini berbuntut pada menumpuknya sampah di beberapa lokasi karena pengiriman sampah terganggu.

Melihat kondisi itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham ‘Lulung’ Lunggana pun akhirnya angkat bicara. Dia kembali menasihati Ahok untuk mengendalikan emosinya. Biar bagaimanapun, Kota Bekasi dan Bantar Gebang  merupakan mitra Pemprov DKI Jakarta.
"Saya bilang jangan arogan. Kita harus ramah. Kalau DPRD Bekasi ingin bertanya pada pemerintah daerah dengan kepentingan MoU nya, kerja samanya, ya diterima saja. Jangan ngatain 'Siapa lu?' Ini kan lembaga," kata Lulung, Selasa 3 November 2015

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.