Sukses

Australia Tetapkan Pencarian Akhir MH370, Kapan?

Setelah itu, diperkirakan tak ada lagi upaya di bawah laut untuk Malaysia Airlines MH370 hingga pemberitahuan selanjutnya.

Liputan6.com, Canberra - Pemerintah Australia telah menetapkan perkiraan tanggal akhir pencarian di bawah air untuk pesawat Malaysia Airlines MH370, yang hilang 8 Maret 2014 lalu. Setelah itu, maka diperkirakan tak ada lagi upaya di bawah laut hingga pemberitahuan selanjutnya.

"Pencarian pesawat itu akan selesai pada Juni 2016," demikian disampaikan Australian Joint Agency Coordination Centre (JACC) melalui pernyataan tertulis yang dikutip dari News.com.au, Sabtu (25/12/2015).

"Konsisten dengan usaha yang diberikan oleh Pemerintah Australia, Malaysia, dan Republik Rakyat China awal tahun ini, akan dilakukan pencarian di area seluas 120.000 kilometer persegi. Langkah antisipasi ini akan selesai sekitar Juni 2016," sambung pernyataan tersebut.

Hilangnya Malysia Airlines MH370 membuat dunia kebingungan. Berbagai dugaan dan teori yang tak terhitung jumlahnya -- dari terorisme hingga kesalahan pilot -- bermunculan demi mencari tahu penyebabnya.

Penemuan puing tahun ini terdampar di Pulau Reunion, di Samudera Hindia -- yang dikonfirmasi sebagai bagian dari MH370 -- sampai saat ini belum ada perkembangan lebih lanjut.

Menurut pernyataan JACC, faktor cuaca buruk telah mempengaruhi pencarian baru-baru ini, tetapi langkah tersebut akan terus dilakukan usai Natal dan Tahun Baru.

"Jika pesawat ditemukan dan dapat diakses, pihak Australia, Malaysia dan Republik Rakyat China sepakat untuk rencana kegiatan pemulihan. Termasuk mengamankan semua bukti yang diperlukan untuk penyelidikan kecelakaan," sambung pernyataan itu.

Keluhan

Pencarian yang tak kunjung berakhir membuat keluarga penumpang MH370 yang menjadi korban merasa geram. Mereka mengeluhkan kurangnya komunikasi dari pihak Malaysia Airlines.

Pada bulan Oktober, Sarah Bajc, istri korban Philip Wood mengatakan kepada news.com.au, bahwa ia dan keluarga korban lainnya tidak percaya bahwa pencarian dilakukan di area yang tepat.

"Kami tidak hanya menolak untuk menerima kebenaran itu... Aku akan menjadi orang pertama yang meminta maaf secara terbuka karena begitu keras kepala dan berpikir sebaliknya, jika mereka memang menemukan pesawat di Samudera Hindia Selatan," kata Bajc.

Pada bulan September mantan kepala JACC itu, Marsekal Udara Angus Houston Sir, mengatakan operasi itu merupakan salah satu yang paling kompleks sepanjang karirnya dan perannya itu telah meredam harapannya bisa menemukan MH370.

"Harapanku MH370 akan ditemukan. Ini benar-benar penting untuk keluarga, dan aku masih sangat berharap bisa ditemukan," katanya.

Pencarian ini sudah menjadi yang terbesar dan paling mahal dalam sejarah, dan telah mencakup lebih dari 80.000 kilometer persegi di dasar laut.

Penerbangan MH370 menghilang pada 8 Maret 2014 setelah berangkat dari Kuala Lumpur, Malaysia, dalam perjalanan ke Beijing. 239 orang -- penumpang dan awak kapal -- berada di dalamnya kala pesawat itu raib tanpa kabar setahun yang lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini