Sukses

Saat Penghargaan Internasional Transjakarta Tak Berarti Buat Ahok

Ahok justru curiga ada permainan yang dilakukan Dirut PT Transjakarta sehingga bisa mendapatkan penghargaan.

Liputan6.com, Jakarta - Transjakarta baru saja mendapat penghargaan medali perunggu dari Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) dari sisi kualitas infrastruktur dan operasional sebuah sistem Bus Rapid Transit (BRT).

Penghargaan internasional ini rupanya tidak membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bangga. Dia justru curiga ada permainan yang dilakukan Dirut PT Transjakarta sehingga bisa mendapatkan penghargaan.

"Makanya gue lagi selidikin nih ada permainan apa lagi dirutnya," ujar pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (23/12/2015).

Bagi mantan Bupati Belitung Timur itu, penghargaan tidak ada artinya bila pelayanan yang sebenarnya masih belum maksimal. Segalanya akan percuma saat masyarakat belum benar-benar merasakan pelayanan prima.

"Ya buat saya selama orang masih ngantrenya lama, sederhana kok. Bagi saya bukan penghargaan yang penting. Tapi berapa lama mereka nunggu bus, berapa lama metro mini yang tua-tua disingkirin. Jadi target saya akhir tahun depan itu selesai semua. Karena sudah masuk semua kan," tegas Ahok.

Dalam siaran persnya, Transjakarta mendapat penghargaan bersama dengan peluncuran Transjakarta Feeder pada 22 Desember 2015 dari Institute for Transportation & Development Policy (ITDP). Penghargaan diberikan pada pelayanan di 6 koridor Transjakarta.

Keenam koridor itu adalah Koridor 1 Blok M-Kota, Koridor 2 Pulogadung-Harmoni, Koridor 3 Kalideres-Harmoni, Koridor 5 Ancol-Kampung Melayu, Koridor 6 Ragunan-Dukuh Atas, dan Koridor 9 Pinang Ranti-Pluit.

Transjakarta juga diminta untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan mereka, termasuk meningkatkan jumlah koridor hingga meningkatkan frekuensi frekuensi bus di koridor dan di luar koridor sebagai pengumpan.

Lalu memperbaiki akses pejalan kaki menuju halte Transjakarta, menambah akses untuk pengguna sepeda, seperti fasilitas parkir sepeda, Bike Sharing dan juga penyediaan jalur sepeda untuk mengakses ke Transjakarta. Serta melakukan sterilisasi lajur Transjakarta agar terbebas dari kendaraan lain.

Jika semua hal di atas berhasil dilakukan, maka bukan tidak mungkin Transjakarta dapat memenuhi tujuan mencapai 1 juta penumpang per hari dan memperoleh predikat sebagai Gold Standard BRT seperti sistem BRT di Guangzhou (China), Bogota dan Medellin (Colombia), Curitiba, Belo Horizonte dan Rio de Janeiro (Brasil), Lima (Peru), Guatemala City (Guatemala), dan Guadalajara (Mexico).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
    Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta

    Ahok

  • Transjakarta adalah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Ja

    Transjakarta