Sukses

Purwokerto Kini Punya Kebun Raya

Peresmian Kebun Raya Baturraden dilakukan oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Liputan6.com, Purwokerto - Liburan akhir tahun kini lebih berwarna di Purwokerto. Saat ini, Kebun Raya Baturraden di lereng selatan Gunung Slamet sudah dibuka untuk umum.

"Masyarakat kini sudah bisa mengunjungi kebun raya. Silakan untuk belajar tentang tumbuh-tumbuhan," kata Bupati Banyumas Achmad Husein, Selasa (22/12/2015).

Ia mengimbau agar masyarakat menjaga kebun raya yang dikelola Pemprov Jawa Tengah itu sebaik-baiknya, termasuk tidak merusak bunga-bungaan saat selfie.

Kebun Raya Baturraden diresmikan Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri pada Sabtu, 19 Desember 2015. Peresmian tersebut dihadiri pula Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dalam kesempatan itu, Megawati mengatakan peresmian tersebut sudah lama dinantikannya karena selama ini di Jawa Tengah belum ada kebun raya.

"Ketika saya mendengar dari Pak Gubernur (Jawa Tengah) Kebun Raya Baturraden akan dibuka, hati saya rasanya terus seperti nyes karena sudah sekian lama," kata Mega saat menyampaikan sambutan di Kebun Raya Baturraden.

Ia mengemukakan kedatangannya dalam peresmian Kebun Raya Baturraden terkait posisinya sebagai Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia. Ia meminta agar Kebun Raya Baturraden bisa dimaksimalkan untuk kebutuhan penelitian, pengembangan, serta konservasi tanaman Indonesia.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan ide pembuatan Kebun Raya Baturraden tercetus saat adanya gelaran Jambore Nasional di Baturraden, belasan tahun silam.

"Ide ini muncul dari Bu Mega yang kemudian diteruskan oleh Pak Mardiyanto (Gubernur Jawa Tengah saat itu) dan kemudian dipercepat dan dimulai," kata Ganjar.

Saat ini, kata Ganjar, ada banyak fasilitas yang dibangun di Kebun Raya Baturraden, seperti rumah kaca, rumah anggrek, rumah kompos dan pembibitan. Fasilitas lainnya ialah pintu gerbang, bergola, rumah ibadah dan penginapan.

Kebun Raya Baturraden memiliki luas 143,5 hektare, tapi yang baru dikelola secara intensif baru 11,5 persen. Hal itu disebabkan keterbatasan sumber daya manusia. Ganjar menyebut, "Sumber daya manusia yang ada hanya 22 orang dan ini perlu pendampingan juga dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)."

Wakil Ketua LIPI Ahmadi Abas mengemukakan keberadaan Kebun Raya Baturraden diharapkan bisa menjadi lahan konservasi flora yang ada di gunung di Pulau Jawa.

"Konservasi flora saat ini menjadi tugas berat karena menyempitnya lahan. Dengan keberadaan ini, akan ada banyak pihak yang bisa diajak kerja sama untuk penyelamatan flora gunung Jawa," ujar dia.

Ahmadi mengemukakan, idealnya di Indonesia memiliki 47 kebun raya. Jumlah tersebut, jelas dia, disesuaikan dengan 47 tipe eco-region yang ada di Indonesia.

"Saat ini di Indonesia sudah ada 27 kebun raya. Lima di antaranya berada di bawah LIPI dan 22 lainnya dikelola kabupaten/kota," kata Ahmadi. (*)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.