Sukses

Pasca-Bentrok Suku Anak Dalam Jambi Direlokasi ke Desa Ini

Pemkab Merangin dan kepolisian dibantu aparat TNI, memutuskan merelokasi warga Suku Anak Dalam.

Liputan6.com, Jambi - Situasi pascabentrokan berdarah antara warga Desa Kungkai, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi dengan Suku Anak Dalam (SAD) mulai kondusif.

Pemkab Merangin dan kepolisian dibantu aparat TNI memutuskan untuk merelokasi warga SAD di Desa Kungkai ke lokasi yang baru di Desa Gading Jaya, Kecamatan Tabir Barat, Merangin.

"Hari ini kita evakuasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Hari ini kita cek satu-satu, semua (warga SAD) dari Desa Kungkai harus sudah di sini (Desa Gading Jaya)," ujar Bupati Merangin, Al Haris di lokasi, Jambi pada Kamis sore 17 Desember 2015.

Al Haris menuturkan, jumlah warga SAD yang direlokasi akan langsung didata. Selain itu, Pemkab Merangin juga memfasilitasi adanya pertemuan antara tetua adat SAD di Desa Kungkai dengan Kades Kungkai bersama tokoh masyarakat setempat.

"Pertemuan ini agar ditemukan titik temu perdamaian, jangan lagi ada bentrokan," kata Al Haris.

Sementara itu, Kapolda Jambi, Brigjen Pol‎ Lutfi Lubihanto menjamin keamanan warga Desa Kungkai. Jajarannya akan disiagakan untuk berjaga saat warga beraktivitas.

"Kami menjamin terciptanya keamanan. Untuk warga yang menyadap karet, silakan jalankan aktivitas seperti biasa. Kami siagakan personel di lokasi," ujar Lutfi.

Dia berjanji akan menindaklanjuti kasus ini sesuai hukum yang berlaku. Warga SAD yang terpisah dengan kelompoknya juga akan dibantu pencariannya.

"Mereka (warga SAD) juga tidak akan diperbolehkan bebas membawa senjata. Dan mereka juga bersedia dipindahkan ke lokasi lain," pungkas Lutfi.

Bentrok berdarah terjadi di Provinsi Jambi tepatnya di Desa Kungkai, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin pada Selasa 15 Desember 2015 sekitar pukul 16.00 WIB. Bentrokan ini melibatkan dua kelompok, yakni warga biasa dengan kelompok Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di Desa Kungkai. 2 Orang dilaporkan terkena tembakan yang diduga dilakukan oleh kelompok SAD.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini