Sukses

Kaleidoskop News Juni 2015: Kisah Tragis Bocah Angeline

Kisah nyata anak manusia yang berubah menjadi batu dan menguak jawaban misteri bunyi ‘sangkakala’ di langit juga tak luput dari perhatian.

Liputan6.com, Jakarta - Pertengahan tahun ini, tepatnya Juni 2015, menjadi bulan keprihatinan publik Tanah Air atas tewasnya seorang bocah ayu bernama Angeline. Kematian bocah 8 tahun itu menyedot perhatian karena kejadiannya sangat tragis.

Setelah sempat dilaporkan hilang oleh keluarga angkatnya, bocah kelas 2 SD yang dibesarkan oleh seorang ibu angkat bernama Margriet Megawe di Sanur, Bali itu ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Jasadnya ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan, penuh bekas luka dan ada bekas jeratan di lehernya.

Sejumlah berita tentang Angeline pun, mulai dari 5 temuan terbaru di balik pembunuhan Angeline, masa-masa bahagia Angeline, warisan yang diduga jadi motif pembunuhan  Angeline, dan catatan waktu hilangnya Angeline hingga ditemukan tewas, banjir pembaca.

Sementara kisah nyata anak manusia yang berubah menjadi batu dan menguak jawaban misteri bunyi ‘sangkakala’ di langit juga tak luput dari perhatian.

Berikut 6 berita yang paling banyak menyedot perhatian pembaca Liputan6.com selama Juni 2015. Simak selengkapnya berita favorit Anda.

1. 5 Temuan Terbaru di Balik Pembunuhan Angeline

 

Angeline, bocah berusia 8 tahun yang pada Bulan Mei lalu dilaporkan hilang dan ditemukan tiga minggu kemudian dengan keadaan tak bernyawa.

Penyelidikan kasus pembunuhan bocah Angeline masih terus berlangsung. Kepolisian masih mengumpulkan sejumlah bukti baru untuk menguak tersangka lain di balik kematian bocah berwajah ayu tersebut.

Di tengah proses itu, sejumlah fakta-fakta terungkap. Salah satunya alasan sang ibu angkat, Margriet Megawe, memberikan nama Angeline pada bocah malang itu.

Juga kisah tentang bambu dan makanan ayam di makam Angeline. Serta vitamin yang kerap diberikan ibunda kepada putri angkatnya.

Selengkapnya...

2. Kisah Nyata Anak Manusia yang Berubah Menjadi Batu


Restorasi jasad korban Pompeii yang menjadi mumi (AFP)

Ini bukan dongeng tentang Malin Kundang, anak durhaka pada ibu yang dikutuk jadi batu. Hari itu, Bumi tiba-tiba berguncang hebat, udara dipenuhi hawa panas.

Seorang bocah lelaki berlari sekecang mungkin, matanya dipenuhi horor, teriakan tangisnya diredam gemuruh alam yang mengerikan. Ia menghampiri sang ibu, mencari perlindungan di pangkuan perempuan yang melahirkannya itu.

Hampir 2.000 tahun kemudian, jasad bocah 4 tahun itu ditemukan di antara puing-puing Kota Pompeii. Tubuhnya dimumikan secara alami, menjadi patung.

Selengkapnya...

3. Menguak Jawaban Misteri Bunyi ‘Sangkakala’ di Langit


Ilustrasi Misteri Lengkingan Aneh dari Langit

Kegelapan menyelubungi Eropa kala itu. Siang hari kelabu, orang-orang menatap curiga Matahari yang tertutup noktah besar, titik hitam yang jelas terlihat dengan mata telanjang.

"Bintik besar pada matahari itu menimbulkan kekhawatiran yang tak masuk akal, juga prediksi absurd," demikian dikabarkan London Chronicle saat itu. Ada yang menudingnya sebagai penyebab cuaca aneh dan basah di musim panas kali ini. Banyak pula yang menyebut, itu adalah sinyal panas sedang dihisap keluar dari Bumi; pertanda kepunahan atau akhir dunia."

Di Ghent, Belgia, kepanikan melanda saat bunyi terompet berbunyi nyaring di tengah badai. Tiga perempat penduduknya bergegas keluar rumah, berlutut di jalan-jalan, menangkupkan telapak tangan, berdoa dengan tubuh gemetar.

Selengkapnya...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Motif Pembunuhan Angeline

4. Masa-masa Bahagia Angeline


Angeline bersama dengan ibu angkatnya Margriet sedang berjalan kaki di Bali. Angeline terlihat sedang membawa anak kucing. Foto ini diberi keterangan bahwa Angeline menemukan anak kucing yang terlantar. (Facebook.com/Find Angeline - Bali's Missing Child)

Di balik kematiannya yang mengenaskan dan tragis, Angeline pernah mengecap masa-masa bahagia bersama keluarga angkatnya.

Wajah-wajah dengan senyum tersungging itu diabadikan dalam sejumlah potret yang diunggah keluarga lewat Fanpage Facebook 'Find Angeline - Bali's Missing Child'. Di akun itu tampak foto-foto Angeline sejak bayi hingga duduk di bangku sekolah, seperti dikutip Liputan6.com pada Rabu (10/6/2015).

Dalam salah satu foto, bocah yang ditemukan meninggal di halaman rumahnya, Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Bali itu terlihat dalam gendongan sang bunda angkat, Margaretha Magawe.

Selengkapnya...

5. Warisan Diduga Jadi Motif Pembunuhan Bocah Angeline


Senyum manis Angeline tak bisa kita lihat lagi di dunia. Tapi kita semua yakin, ia kini sedang tersenyum bahagia di taman surga. (Facebook/Find Angeline - Bali's Missing Child)

Jenazah Angeline ditemukan terkubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Bali. Gadis 8 tahun itu dilaporkan ibu angkatnya, Margaretha Magawe, hilang dari rumah sejak 16 Mei 2015.

Lembaga Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) yang diwakili Siti Sapura menduga pembunuhan Angeline terkait dengan harta waris yang diterima dari ayah angkatnya.

"Dia diduga sengaja dibunuh karena dia pemegang warisan dari ayah angkatnya yang meninggal 2 tahun lalu sebanyak 60 persen," ungkap wanita yang karib disapa Ipung itu di Denpasar, Bali, Rabu 10 Juni 2015.

Selengkapnya...

6. Catatan Waktu Hilangnya Angeline Hingga Ditemukan Tewas


(Facebook)

Angeline diambil dari pelukan ibu kandungnya, Amidah, sejak usianya menginjak 3 hari. Bocah berparas ayu tersebut lalu dibesarkan sebagai anak angkat oleh Margriet Megawe.

Namun nasib tragis menimpa bocah itu. 3 hari menjelang ulang tahunnya yang ke-9, dia menghilang. Dan 3 pekan kemudian ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di kediaman ibu angkatnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Bali.

Sebuah boneka dalam pelukan, kain kemben merah motif bunga, serta seutas tali ditemukan bersama jenazahnya yang dibungkus seprai putih pada 10 Juni 2015.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.