Sukses

Sempat Bentrok, Demo MKD di Depan Gedung DPR Bikin Macet

Bentrokan tidak berlangsung lama. Polisi yang berada di lokasi berhasil meredam emosi massa. ‎

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat berunjuk rasa di depan gedung DPR. Demo dilakukan bertepatan dengan sidang putusan skandal '‎Papa Minta Saham' oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

‎Ada sejumlah kelompok massa yang berunjuk rasa di depan gedung DPR. Massa antara lain berasal dari Aliansi Aksi Bersih-Bersih, Jaringan Pemantau Kewenangan (JPK), Aliansi Tarik Mandat (ATM), serta Aliansi Masyarakat dan Pemuda Anti Korupsi (Ampak).

Suasana sempat memanas lantaran sejumlah kelompok itu berbeda pandangan. Bahkan massa JPK dan ATM sempat bentrok lantaran saling ejek saat menyuarakan pendapat di muka umum. JPK merupakan kelompok pro pemerintahan Jokowi-JK. Sementara ATM ingin Jokowi-JK lengser dari pemerintahan.

"Kita unjuk rasa tuntut Ketua DPR (Setya Novanto) turun. Kan sekarang lagi sidang MKD. Namun, mereka ini (ATM) provokasi kami, jelek-jelekin Pak Jokowi," ujar salah satu pengunjuk rasa JPK, Roni di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/12/2015).

"Kami yang merupakan pendukung Jokowi jelas-jelas tersinggung. Padahal kami tidak ganggu mereka. Kami unjuk rasa minta Ketua DPR turun," kata dia.


Akibat kericuhan ini, lalu lintas di sekitar lokasi tersendat. Jalan Gatot Subroto dari arah Semanggi menuju Slipi atau tepat di depan gedung DPR macet parah.

Bentrokan tidak berlangsung lama. Polisi di lokasi berhasil meredam emosi massa. ‎Meski begitu, ratusan personel polisi tetap bersiaga dengan perlengkapan Pasukan Anti-Huru Hara (PHH) lengkap.

"‎Sempat ada provokasi, tapi semua berjalan lancar. Mereka diimbau berunjuk rasa sampai pukul 18.00 WIB sore ini," ucap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Hendro Pandowo, saat dikonfirmasi.

Berdasarkan pantauan di lapangan, arus lalu lintas di sekitar gedung DPR masih ‎tersendat. Terlebih, demo masih berlangsung saat warga mulai pulang kerja. (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.