Sukses

Digugat Ibu Muda Warga Koja Rp 100 M, Ini Kata Ahok

Warga Jalan Mahoni, Kecamatan Koja, Jakarta Utara Yusri Isnaeni tidak terima diteriaki maling dan diancam dipenjarakan oleh Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengendus upaya politisasi dalam tindakan Yusri Isnaeni yang berniat melaporkan dirinya ke beberapa lembaga negara.

Yusri adalah seorang ibu muda dari Koja, Jakarta Utara, yang sempat dimarahin Ahok lantaran mengadu berbelanja kebutuhan sekolah sang anak menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP), tetapi terkena potongan 10 persen.

"Saya sudah lihat ini politisasi. Mana ada ibu-ibu terima KJP, enggak mampu, sampai bisa tahu hitungan duit. Dia ngaku terima uang. Kalau terima uang kenapa enggak lapor dari awal? Kenapa lapornya ke DPRD?" ujar Ahok di Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (16/12/2015).

Ahok juga menuding ada seseorang yang mendorong Yusri menuntut dirinya Rp 100 miliar. Menurut Ahok, mustahil jika seorang warga kurang mampu memiliki inisiatif sendiri untuk menuntut seseorang dengan sejumlah uang yang nilainya fantastis.

"Kalau mau gugat Rp 100 miliar mah diajarin orang. Mana bisa sih orang penerima KJP mau gugat Rp 100 miliar? Saya saja enggak pernah kebayang terima Rp 100 miliar," kata dia.

Warga Jalan Mahoni, Kecamatan Koja, Jakarta Utara Yusri Isnaeni tidak terima diteriaki maling dan diancam dipenjarakan oleh Ahok. Ia menyatakan niatnya untuk melaporkan Basuki ke Mapolda Metro Jaya hari ini.

Tak hanya kepolisian, Yusri juga akan menggandeng Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komnas HAM. Ia pun menuntut ganti rugi Basuki sebesar Rp 100 miliar.

Ia merasa terhina dan sakit hati dengan sikap Ahok yang ia nilai arogan. Ia pun meminta Ahok untuk meminta maaf kepada dirinya di muka publik karena menurut Isnaeni, telah meremehkan rakyat miskin,

Sejak kabar dirinya dimarahi Ahok tersebar luas, Isnaeni mengaku anaknya kerap mendapat intimidasi dan ejekan teman-teman sekolahnya karena peristiwa tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini