Sukses

Kaleidoskop Metro-Kriminal 2015: Ahok Marah hingga Artis 'Pasrah'

Gaya Ahok memimpin Jakarta dan beragam kejadian serta kriminalitas di Ibu Kota mewarnai peristiwa Metro dan Kriminal sepanjang 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menjadi 'bintang' pada 2015. Gaya meledak-ledaknya saat menyelesaikan sejumlah persoalan Ibu Kota menyedot perhatian pembaca Liputan6.com.

Tak hanya soal Ahok, beberapa kejadian di Jakarta juga menjadi sorotan luas. Pada awal tahun, kecelakaan tragis terjadi di Pondok Indah. Christopher Daniel Sjarif menyetir ugal-ugalan hingga memicu tabrakan maut.

Di jalanan, aksi main hakim sendiri terjadi di Pondok Aren. Warga tak kuasa menahan kesumat pada pelaku-pelaku kejahatan jalanan yang meresahkan. Seorang begal yang tertangkap dibakar hidup-hidup.

Masih di awal tahun, aksi BNN membongkar 840 kilogram (kg) sabu asal China patut diacungi jempol. Pengungkapan ini tercatat menjadi yang terbesar se-Asia sepanjang operasi pemberantasan narkotika.

Seiring tahun Kambing Kayu berjalan, bergulir pula sejumlah peristiwa menonjol. Ada penggusuran permukiman Kampung Pulo, Jakarta Timur; kisruh sampah Jakarta dan Bekasi, sampai kericuhan Jakmania saat laga Piala Presiden.

Penghujung tahun ditutup dengan heboh penggerebekan artis di sebuah hotel mewah, termasuk 2 orang yang diduga sebagai muncikari. Penggerebekan ini terkait dengan operasi atas prostitusi yang melibatkan artis.

Berikut kilas peristiwa-peristiwa Metro dan Kriminal sepanjang 2015 yang banyak diikuti pembaca Liputan6.com. Berita apa yang paling menarik perhatian Anda?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Januari-Februari

Januari

1. Outlander Maut di Pondok Indah

Petugas sedang memeriksa mobil Mitsubishi Outlander yang mengalami tabrakan beruntun di Arteri Pondok Indah, Polres Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Ruas arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, yang awalnya ramai lancar sontak macet parah, Selasa 20 Januari 2015. Mobil Mitsubishi Outlander hilang kendali dan menabrak sejumlah kendaraan di depannya.

Insiden Outlander maut itu memakan 4 korban jiwa setelah sebelumnya menyeruduk 4 sepeda motor dan 2 mobil. Tak sampai 24 jam, pengemudi Mitsubishi Outlander tersebut, Christopher Daniel Sjarif, dijadikan tersangka dalam kasus ini.

Penyelidikan pun berjalan. Utamanya dugaan penyalahgunaan narkotika yang berdampak halusinasi si pengendara. Namun hasil uji laboratorium Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak ditemukan zat narkotika di tubuh Christopher.

Selengkapnya...


2. 840 Kg Kristal Haram Negeri Panda

Barang bukti sabu sebanyak 20 kg lebih yang berhasil diamankan Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, Kamis (8/10/2015). BNN berhasil menggagalkan upaya penyeludupan sabu jaringan Surabaya-Jakarta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

BNN menyita sabu seberat 840 kg dalam penggerebekan di kawasan Lotte Mart Taman Surya, Kalideres, Jakarta Barat, pada Senin 5 Januari 2015.

Pengungkapan ini merupakan yang terbesar se-Asia sepanjang sejarah BNN. Ada 9 tersangka yang dibekuk di lokasi yang sama. Think tank sekaligus empunya sabu pun ikut dibekuk, Wong Chiping.

Pengungkapan ini sekaligus menjadi prestasi bagi BNN. Wong Chiping rupanya gembong yang diincar banyak negara karena aksi penyelundupannya. Wong dikenal licin dan kerap lolos dan sergapan aparat.

Selengkapnya...


Februari

1. Duel Setelah Perang Kicauan

Keduanya pun duel dengan mengeluarkan jurus masing-masing.

Dua orang terlibat adu jotos di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 11 Februari malam sekitar pukul 19.00 WIB. Duel ini bermula dari perang postingan di Twitter mengenai penandatanganan kerja sama studi kelayakan pembuatan mobil Indonesia.

Duel di Istora Senayan dilakukan antara Roysepta Abimanyu (pemilik akun @redinparis) dan Cipta Panca Laksana (pemilik akun @panca66). Duel tersebut dimenangkan akun @panca66.

Selengkapnya...

2. Gelap Mata Begal Dibakar

Ilustrasi Mayat (Istimewa)

Selasa 24 Februari pukul 00.15 WIB suasana hening Pondok Aren, Tangerang Selatan, berubah menjadi histeris dan ngeri. Warga gelap mata menyiram pelaku begal yang tertangkap dengan bensin.

Seketika saja, api berkobar dari tubuh begal tersebut. Pelaku begal menggelinjang kepanasan dan menjerit ampun. Namun, warga yang kadung marah membiarkan api melumat tubuh begal yang mereka anggap meresahkan itu.

Selengkapnya...

3. Istana Kebanjiran

Penampakan Istana Negara yang terkepung banjir akibat hujan yang mengguyur sejak malam, Jakarta, Senin (9/2/2015).(Antara Foto/Fanny Octavianus)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sejak pagi dipusingkan dengan kondisi Jakarta yang kebanjiran. Yang paling membuat hatinya miris, Istana Merdeka pun tergenang air.

Ahok akhirnya menemukan penyebab air bisa menggenangi kantor Presiden Jokowi itu.

Ahok mengatakan, saat dirinya berangkat menuju Istana Negara dia kaget dengan kondisi ketinggian air di Waduk Pluit. Air kala itu begitu tinggi tidak seperti hari-hari biasanya dengan curah hujan serupa.

Selengkapnya...

4. Aksi Ahok Bongkar Dana Siluman

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok geram. Bukan tanpa dasar mantan Bupati Belitung Timur ini marah. Dia menemukan beberapa anggaran siluman di APBD DKI 2014.

Sebut saja salah satunya adalah pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di 55 sekolah di Jakarta. Setiap sekolah dialokasikan Rp 6 miliar untuk peralatan yang dinilai tidak terlalu mendesak itu.

Hubungan panas mulai menyeruak antara Pemprov DKI Jakarta dan DPRD. Baik Ahok atau DPRD saling tuding berada di balik anggaran siluman itu. Dukungan pun mengalir kepada Ahok untuk mengusut tuntas siapa berada di balik anggaran siluman itu. 

Selengkapnya...

3 dari 7 halaman

Maret-April

 Maret

1. Akseyna, Bunuh Diri atau Dibunuh?

Tim Polda Metro Jaya dan Polres Depok melakukan olah TKP di Danau Kenanga, Universitas Indonesia, yang mrupakan lokasi jenazah Akseyna.

Danau Kenanga di kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat menjadi saksi bisu kematian pemuda cerdas, Akseyna Ahad Dori. Di antara tenangnya permukaan air danau, sosoknya yang telah terbujur kaku mengapung.

Akseyna merupakan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) jurusan Biologi angkatan 2013. Jaket hitam dengan logo UI dan celana panjang cokelat masih membungkus tubuh pria yang karib disapa Ace itu.

Tubuhnya pertama kali ditemukan oleh seorang mahasiswa, Rony pada 26 Maret 2015. Rony yang tengah berjalan di tepi danau curiga dengan adanya sesuatu yang mengambang di danau.

Selengkapnya...

2. Saat Ahok Terusik Lurah Resign

Basuki Tjahaja Purnama | Via: harianterbit.com

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan, banyak lurah yang meminta mundur dari jabatannya. Padahal mereka baru dilantik pada 2 Januari 2015 lalu.

"Sudah ada beberapa yang SMS saya minta berhenti jadi lurah," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (18/3/2015).

Mengapa mereka ingin berhenti?

Selengkapnya...

April

1. Akhir Kisah Tata Chubby

Setelah meninggalnya Deudeuh Alfisahrin sepertinya prostitusi online mulai terkuak di dunia maya.

Deudeuh Alfi Syahrin disebut-sebut sosok yang jarang bergaul dan selektif dalam berteman. Ia juga diduga kerap berlaku kasar kepada teman pria yang mengunjungi kamar kosnya.

"Orangnya nggak friendly, dia nggak mau bergaul sama anak-anak kosan, yang ditegur cuma saya sama temannya, Vali. Saya ditegur karena dituakan anak-anak (kos)," ujar Andre, salah satu penghuni rumah kos, tempat Deudeuh tinggal di Jalan Tebet Utara II Nomor 15-C, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Selasa (14/4/2015) malam.

Perilaku Deudeuh kepada tamu prianya, kata Andre, juga diduga kurang ramah. Janda 1 anak itu, diduga sering memaki tamu pria di kamarnya, bahkan mengusir dan meneriakkan kata-kata kotor.

"Banyak pelanggan yang sakit hati mungkin. Ngusirnya kadang sampai banting pintu," kata pria berumur 69 tahun itu, sebelum mengetahui Deudeuh tewas dibunuh M Prio Santoso lantaran tersinggung disebut bau badan oleh pemilik akun Twitter @tataa_chubby itu.

Selengkapnya...

2. Seteru Ahok dan Kebon Sirih

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ahok tak takut perseteruannya dengan DPRD DKI Jakarta selama ini bakal berujung pada pemecatan dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun jika pun harus dipecat, dia mengaku siap menghadapi keputusan tersebut.

Butuh keputusan dari Mahkamah Agung (MA) dan tanda tangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk melengserkan pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu. Namun hal itu justru menimbulkan kepercayaan diri Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu yakin, Jokowi tak bakal memecatnya. Kecuali, Jokowi menginginkan dirinya mengisi jabatan lain, seperti Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog).

 Selengkapnya...

4 dari 7 halaman

Mei-Juni

Mei

1. 'Aji Mumpung' Selebritas

Tersangka Robby Abbas (RA) saat dibawa menuju ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (22/9/2015). Sidang ditunda hingga 1 Oktober 2015 karena saksi yang tercatat dalam Berkas Acara Pemeriksaan tidak hadir. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bisnis prostitusi online yang dikendalikan mucikari RA tengah menjadi sorotan publik saat ini. Dalam pengakuannya, RA mengatakan memiliki 200 Pekerja Seks Komersial (PSK) yang siap 'dijajakan' kepada para pria hidung belang.

Satu hal yang mengejutkan, lebih dari setengah PSK-nya atau sekitar 100 orang, berasal dari kalangan selebriti.

Meski menyandang status artis, mereka tak bisa masuk ke jaringan RA begitu saja. Menurut RA, ada syarat tertentu yang harus dipenuhi para artis tersebut untuk bisa masuk jaringannya.

"Kalau syarat tertentu dari perform-nya. Penampilan secara keseluruhan. Cara bicara juga. Standarnya ya wajah harus cantik pasti," tutur RA saat diwawancarai Liputan6.com di Polres Jakarta Selatan, Senin 11 Mei 2015.

Selengkapnya...

2. 'Arie Hanggara' dari Cibubur

Potret bocah D saat ditelantarkan orangtuanya. (Liputan6.com/Taufiqurrahman)

Tim Polda Metro Jaya dan KPAI mengamankan orang tua yang diduga menelantarkan 5 anaknya di kawasan Citra Gran, Cibubur, Jawa Barat. Para tetangga setempat mencium gelagat tidak beres saat mengetahui bocah D dilarang masuk ke rumah sejak sebulan lalu.

D seharusnya mendapat perhatian yang layak dari orang tuanya, baik dalam segi pendidikan maupun lainnya. Namun bocah berusia 8 tahun itu justru mendapatkan perlakuan sebaliknya dari kedua orang tuanya. Tragis.

Selengkapnya...

Juni

1. Priiitt! Djarot Kena Semprit Ahok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wagub Djarot Saiful Hidayat saat menghadiri Sidang Paripurna DPRD, Jakarta, Senin (12/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendapat teguran keras dari sang gubernur, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, soal penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta (PRJ) Senayan. Djarot menyangka Ahok sudah mengetahui soal acara itu.

Mantan Wali Kota Blitar tersebut memastikan surat dukungan terhadap PRJ Senayan sudah disampaikan kepada Ahok. Namun, dia menduga ada kesalahan sehingga surat itu tidak sampai.

"Komunikasi melalui surat, verbal sudah. Lisan kemarin saya pikir beliau sudah tahu, ternyata belum. Suratnya banyak. Saya pikir beliau sudah baca," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (1/6/2015).

Selengkapnya...

2. 50 Kapsul Sabu dalam Perut

Barang bukti berupa sabu seberat 360kg diperlihatkan saat rilis pengungkapan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/7/2015). Polisi berhasil mengamankan 360kg sabu  senilai Rp574,4 miliar. (Liputan6.com/Yoppy Renato)


Warga Nigeria Austin Chukwuma (25) nekad menyayat perutnya untuk mengeluarkan kapsul berisi narkoba. Ada 50 kapsul narkoba yang bersarang di dalam perutnya. Hal itu terungkap setelah kepolisian Resor Metro Tangerang memperoleh hasil visum dari RSU Tangerang.

"Kurang lebih ada 50 kapsul lagi yang ada dalam perut, cuma belum tahu kapsul apa saja kan belum diautopsi secara menyeluruh. Nanti bisa segera diungkap jenis apa saja narkoba yang ada di kapsul tersebut," ujar Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang AKBP Juang Andi Prianto di Tangerang, Senin (1/6/2015).

Meski masih menunggu hasil visum lengkap, Juang mengatakan, hasil kesimpulan sementara kapsul itu diisi 2 jenis narkoba, yakni heroin dan sabu.

Selengkapnya...

5 dari 7 halaman

Juli-Agustus

Juli

Pesan Bang Yos
 Calon Kepala BIN, Sutiyoso menyapa awak media usai jalani uji kelayakan dan kepatutandi Jakarta, Selasa (30/6/2015). Sutiyoso merupakan calon tunggal Kepala BIN yang diajukan Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengumpamakan Jakarta sebagai hutan belantara yang menjadi habitat banyak binatang buas. Karena itu, pria yang sempat memimpin Ibu Kota selama 2 periode ini, berharap Gubernur DKI Ahok dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat mampu bersikap lebih 'buas'.

"Jakarta itu kan ibaratnya belantara gitu. Isinya itu binatang buas semua. Jadi saya pesan Gubernur dan wakilnya lebih buas dibanding binatang-binatangnya," ujar Sutiyoso yang akrab dengan panggilan Bang Yos.

Selengkapnya...

Bocah Tia Diculik

Tak lama setelah Tia ditemukan, kepolisian pun langsung mendatangi bocah tersebut.

Saiirin Triansyah adalah sopir taksi yang dikabarkan mengantarkan Tia atau Cintya Hermawan. Tia adalah bocah yang sempat dilaporkan hilang di pusat perbelanjaan Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, Sabtu 18 Juli 2015.

Saiirin mengaku bertemu dengan bocah 6 tahun itu di depan pusat perbelanjaan di Bekasi, Jawa Barat. "Di Giant Bekasi Barat, jam setengah 6," ucap Saiirin dii Polsek Kramatjati, Jakarta Timur.

Selengkapnya...

Agustus

Tergusurnya Kampung Pulo

Rumah milik Haji Musa di RT 11 RW 3 Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Eksekusi lahan permukiman Kampung Pulo, Jakarta Timur selain diwarnai penolakan dari warga, ada juga kejadian unik. Mendadak, warga setempat berbondong-bondong ke bantaran Kali Ciliwung itu, tempat beberapa ekskavator merobohkan bangunan.

Bukan melihat aktivitas penggusuran, perhatian warga justru terpusat ke sebuah bangunan yang masih berdiri kokoh di bibir sungai. Mereka heboh, lantaran rumah milik Haji Musa itu tidak dapat dirobohkan ekskavator. Padahal, rumah itu masuk zona merah proyek normalisasi Kali Ciliwung.

Selengkapnya...

Putra SBY Jaga Ibu Kota

Mayor Inf Agus H Yudhoyono (kanan) bersalam komando dengan Letkol Inf Slamet Supriyanto (kiri) usai sertijab di Markas Yonif Mekanis 203, Tangerang (22/8/2015). Agus resmi menjabat Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono sampai pada posisi baru sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning. Menjadi pemimpin pasukan pengamanan Ibu Kota di usia muda, Agus telah menyiapkan berbagai program.

Sedikitnya ada 2 fokus utama yang akan diterapkan putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini pada para prajuritnya di jajaran Yonif Mekanis 203. Dua hal yang akan ditingkatkan adalah profesionalisme dan kesejahteraan prajurit.

Selengkapnya...

6 dari 7 halaman

September-Oktober

September

Cerita Ahok Disantet

Ahok temui warga dan Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah terbiasa dengan segala ancaman yang ditujukan kepadanya. Termasuk ancaman dalam bentuk mistis seperti santet. Ahok menegaskan tidak takut dengan ancaman berbau klenik semacam itu. Sejak kecil, dirinya sudah sering bergaul dengan para dukun yang biasa menggunakan ilmunya untuk hal yang tidak benar.

"Dulu saya pernah waktu masih jabat Bupati Belitung (Timur) ada orang yang mau dukun (nyantet) datang ke kantor meludah-ludah di depan rumah, masuk ke ruangan saya. Bukannya saya yang mati malah dukunnya yang mati," ungkap Ahok di Balai Kota Jakarta.

Selengkapnya...

Aksi Bocah Bercelurit

Suasana Car Free Day di Jalan Hotel Indonesia (HI), Jakarta. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Baru beberapa jam Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengerahkan 165 polisi untuk bersiaga selama Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Siang itu, seorang pemuda dianiaya sekumpulan remaja yang diduga bersenjata tajam.

Warga Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, Alamsyah, melapor ke Pos Polisi Bundaran Hotel Indonesia karena kena bogem mentah beberapa pemuda di bawah jembatan halte Transjakarta Hotel Indonesia. Pemuda 16 tahun ini bercerita, saat dia dan 10 temannya sedang lari di lokasi itu, ada seorang meludahi teman wanitanya. Tak terima, pemuda itu mencari sang pelaku.

Selengkapnya...

Oktober

Ahok Dianggap Hina TNI

Gubernur DKI, Basuki T Purnama berbincang dengan Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo saat tiba menghadiri peringatan HUT Kota Jakarta ke-488 di Monas, Jakarta, Senin (22/6/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pemuda Panca Marga dan Forum Komunikasi Putra-Putri TNI-Polri mengancam akan melaporkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke polisi. Ahok dianggap merendahkan TNI terkait ucapan soal kisruh sampah antara DKI Jakarta dan DPRD Bekasi.

Ahok akan dipolisikan jika dalam waktu 3 x 24 jam tak meminta maaf. Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu tampaknya menolak meminta maaf. "Tanya saja dia. Enggak usah pakai 24 jam," kata Ahok.

Selengkapnya...

Ahok Sindir Jakmania

Suporter Persija yang tergabung dalam The Jak Mania melakukan aksi di depan tempat berlangsungnya pengumuman venue final Piala Presiden 2015, Century Park Hotel, Senayan, Jakarta, Rabu (14/10/2015)

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama geram dengan Persija Jakarta yang tidak lolos di partai puncak Piala Presiden. Padahal, laga final Piala Presiden 2015 berlangsung di Jakarta yang merupakan markas dari Persija.

Menurut dia, ada sejumlah permasalahan dalam pengelolaan sepak bola khususnya klub sepak bola Persija Jakarta. Salah satunya masalah suporter. "Di DKI paling masalah Jakmania. Tidak becus main olahraga, ribut jalan terus. Pemain enggak becus, gaji enggak keurus, gimana mau main," sindir Gubernur yang akrab disapa Ahok itu.

Selengkapnya...

7 dari 7 halaman

November-Desember

November

Ulah Nakal Driver Go-Jek

Garis polisi terpasang di depan kantor Go-Jek pasca terjadi penembakan sekitar pukul 13.00 WIB, Jakarta, Minggu (1/11/2015). Polisi memastikan benda yang ditemukan bukanlah proyektil peluru senjata api. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Meski berbasis digital, sistem Go-Jek masih dapat dikelabui para driver atau pengemudinya. Salah satu ulah nakal pengemudi Go-Jek adalah dengan mengangkut penumpang fiktif hingga istri jadi penumpang.

"Ini ada istri yang setiap pesan, selalu suaminya yang dapat. Go-Jek kan sistemnya siapa yang paling dekat dan paling cepat. Kan, enggak mungkin suaminya terus yang paling cepat," ujar Vice Presiden Operasional PT Go-Jek Indonesia Tadeus Nugraha di Kantor Go-Jek, Kemang Selatan, Jakarta Selatan.

Selengkapnya...

'Tembok Derita' Bintaro

Rumah Denni di Bintaro (Nafiysul Qadar/Liputan6.com)

Minggu, 1 November 2015. Hari yang biasanya digunakan Denni Krishna Putera (41) untuk bersantai dengan istri tercinta, berubah menjadi hari berat bagi pria yang bekerja sebagai programmer ini. Saat Denni dan istrinya masih terlelap, sekelompok warga mendirikan tembok di sekeliling rumah barunya hingga menghalangi dia dan keluarganya keluar masuk rumah.

"Kisruhnya tanggal 1 November, saat Pak Denni dan istrinya masih terlelap. Warga menembok rumah sehingga menghalangi akses keluar masuknya Pak Denni ke rumah," kata Kuasa Hukum Denni, Djalu Arya Guna, kepada Liputan6.com di Jakarta.

Selengkapnya...

Arwah Mahasiswi UNJ

Sebulan sebelum almarhumah Delea meninggal, dia sering ngajakin sholat teman-teman di kostnya.

Kepergian mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Delea Nur Alvita, masih menimbulkan banyak pertanyaan bagi keluarga korban. Para sahabatnya mengaku tidak memiliki firasat sedikit pun sebelum gadis 20 tahun yang akrab disapa Dele itu meninggal.

Bukan hanya itu saja, usai meninggalnya almarhumah, kamar kosannya di daerah Rawamangun, Jakarta Timur, itu kosong. Namun, barang-barang Dele saat itu belum ada yang memindahkan. Meski tak melihat secara sekilas, sahabat Dele bernama Febrian (21), mengungkapkan bahwa dirinya merasa didatangi arwah Dele.

Selengkapnya...

Desember

Penggerebekan Artis

Nikita Mirzani saat diperiksa polisi. (Ist)

Tak mudah bagi polisi membongkar praktik prostitusi online di kalangan artis. Menurut Kepala Subdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Umar Fana, anak buahnya sengaja menyamar sebagai pelanggan sebelum mengungkap kasus ini.

Selagi menyamar, sambung Umar, penyidiknya dikirimkan berbagai foto artis termasuk NM dan PR. Kemudian penyidiknya langsung sepakat dan mentransfer down payment atau uang muka sebesar Rp 10 juta.

Kemudian, tutur Umar, pada Kamis (10 Desember 2015) malam sekitar pukul 21.00 WIB, penyidik bertemu dengan keempatnya di sebuah hotel tersebut. Umar menuturkan, pada saat ditangkap kondisi 2 artis tersebut dalam keadaan tanpa busana.

Selengkapnya...

Lift Putus Arcadia

Lift di kompleks perkantoran Arcadia. (Richo Pramono/Liputan6.com)

Kabar duka datang dari PT Nestle Indonesia. Dua karyawannya tewas dalam tragedi jatuhnya lift di Tower B Gedung Nestle, Perkantoran Hijau Arkadia, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

"Betul ada kejadian tersebut. Lift kami putus sekitar pukul 09.40 WIB," ujar Nur Shila Chirstianto selaku Vice President Head of Corporate Communication PT Nestle Indonesia, Kamis, 10 Desember 2015.

Sesaat sebelum kejadian, PT Nestle membenarkan bahwa ada 3 karyawan yang tengah menggunakan lift tersebut. Dua karyawan tewas dalam kejadian tersebut.

Selengkapnya...

Metromini Maut di Angke

Tabrakan terjadi antara Metro Mini bernomor polisi B 7660 FD dengan commuter line jurusan Jatinegara-Muara Angke.

Kecelakaan maut kembali terjadi di Ibu Kota. Kereta rel listrik (KRL) rute Jatinegara-Bogor menghantam Metro Mini B 80 bernomor polisi B 7660 FD di perlintasan pintu kereta Angke, Tambora, Jakarta Barat, Minggu pagi, 6 Desember 2015.

Akibatnya, sedikitnya 18 orang dinyatakan tewas dan 6 lainnya luka-luka. Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit di Ibu Kota.

Selengkapnya...

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini