Sukses

Bencana Alam Renggut Korban Jiwa di Jateng Bagian Selatan

Padahal, BMKG Cilacap memprakirakan puncak musim hujan di Jateng bagian selatan terjadi pada Januari 2016.

Liputan6.com, Purwokerto - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Cilacap memprakirakan puncak musim hujan berlangsung Januari 2016. Namun, sejumlah bencana telah terjadi di Jawa Tengah bagian selatan.

Bahkan beberapa di antaranya telah memakan korban jiwa.

Hujan yang turun sepekan terakhir memicu banjir bandang dan angin puting beliung di Cilacap. Puting beliung di Kecamatan Adipala menyebabkan seorang warga meninggal dunia.

Korban atas nama Marto Suyono. Pria berusia 62 tahun tersebut tertimpa pohon yang roboh diterjang puting beliung.

Sementara, pria 55 tahun bernama Adim Isrudin, warga Desa Mantrianom Kecamatan Bawang Banjarnegara meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor.

"Korban tertimbun longsor saat sedang istirahat di kandang kambing miliknya," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Catur Subandrio, Selasa (15/12/2015).

Menurut dia, Banjarnegara terus diguyur hujan dalam sepekan terakhir. Akibatnya, tebing di sebelah kandang longsor berikut rumpun bambu yang ada di atasnya sehingga menimpa kandang kambing milik korban.

Selain di Desa Mantrianom, lanjut Catur, tanah tebing longsor juga terjadi di Desa Masaran, Kecamatan Bawang. Dia mengatakan hujan lebat itu mengikis tebing setinggi 7 meter dan panjang 50 meter, sehingga kikisan tanahnya menimbun badan jalan yang menghubungkan Desa Pucang dan Wanadri, Kecamatan Bawang.

Bencana alam serupa juga terjadi di Banyumas. Tak hanya bencana longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas melaporkan sedikitnya 20 rumah di kawasan Desa Kebumen, Baturaden, rusak akibat tersambar petir.

Kepala BPBD Banyumas, Prasetyo Budi Widodo mengatakan bencana longsor terjadi di Desa Gununglurah, Cilongok. Akibatnya, satu rumah di RT 05/01 Desa Gununglurah rusak berat dan rata dengan tanah karena tertimpa longsor.

"Tadi kami dapat laporan satu rumah di Desa Gununglurah rata dengan tanah karena tertimpa tanah longsor dari bukit yang berada di dekat pemukiman," ujar Prasetyo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini