Sukses

Luhut: Tidak Ada 'Perang Antar Geng' di Kasus Freeport

Sebelumnya Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, konflik Freeport sebetulnya hanya pertempuran dua geng besar.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan menepis adanya isu 'perang antar geng' dalam proses negosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia, yakni antara geng Luhut dan geng Jusuf Kalla.

"Enggak ada itu (perang). Wapres itu kan atasan saya. Tidak ada lah gitu-gituan (perang antar geng)," tegas Luhut di sela-sela sidang MKD di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2014).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, konflik Freeport yang di dalamnya berisi pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, memang sengaja dimunculkan agar publik mengetahui terjadinya kolusi dalam perpanjangan kontrak Freeport.



Dia menilai, perlu ada tindakan hukum tegas untuk menciptakan perbaikan ke depan. Bahkan menurut Rizal, semakin terbuka semakin bagus untuk publik mengetahui terkait polemik yang selama ini terjadi di Freeport.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said pada Senin, 16 November lalu melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke MKD DPR atas dugaan pelanggaran etika.

Sudirman melapor lantaran Setya diduga mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden terkait perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia.

Dalam persidangan, Ketua DPR Setya Novanto membantah tudingan tersebut dengan menyatakan, perekaman yang dilakukan terhadapnya adalah tindakan ilegal. Dia mengaku tidak pernah bertemu Sudirman Said. Namun, dia mengaku pernah bertemu pejabat PT Freeport Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini