Sukses

BNP2TKI Evaluasi Program 2015 dan Siapkan Blueprint 2016 - 2019

BNP2TKI Lakukan Evaluasi Program 2015 untuk dijadikan pembelajaran untuk membuat perencanaan dan siapkan Blueprint 2016-2019.

Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengadakan Rapat Penajaman Cetak Biru Kedeputian Kerjasama Luar Negeri dan Promosi 2016-2019 bertempat di Bogor, Kamis (10/12/2015).

Rapat evaluasi tersebut bertujuan untuk membahas seluruh kegiatan yang BNP2TKI yang telah berlangsung sepanjang tahun 2015. Dari situ akan dijadikan pembelajaran untuk membuat dan menajamkan perencanaan kegiatan untuk tahun 2016-2019 dari blue print yang sudah ada. Perencanaan tersebut nantinya juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta arahan-arahan dari Presiden RI.

Elia Rosalina selaku Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI menjelaskan salah satu kegiatan yang menjadi isu penting, yaitu mengenai peningkatan tenaga kerja formal.

" Sasaran strategis pemerintah di tahun 2015 adalah peningkatan Tenaga Kerja Formal. Kami sudah melakukannya sejak beberapa tahun lalu, salah satunya dengan membuka peluang kerja ke luar negeri formal yang lebih banyak dan penyiapan tenaga kerja yang sesuai dengan permintaan luar negeri. Karena sebelumnya ketika menyiapkan tenaga kerja belum sesuai dengan permintaan pasar dan perlunya upgrading skill baik kompetensi maupun bahasanya."

Untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja, BNP2TKI telah meningkatkan kerjasama dengan institusi pendidikan disesuaikan dengan permintaan pasar kerja internasional. Diharapkan pada tahun 2016 proporsi TKI formal meningkat dibandingkan TKI informal. Hal itu menjadi penting agar tenaga kerja Indonesia bisa lebih bersaing di pasar kerja internasional.

Rosalina juga menjawab isu kedua yang tak kalah penting dan telah menjadi pertanyaan khalayak banyak, yaitu mengenai perlindungan TKI di luar negeri.

"TKI harus berkualitas dan berkompeten dimana hal tersebut juga termasuk upaya perlindungan. Kalau tenaga kerja berkualitas dan berkompeten bisa dipastikan ia dapat berkompetisi/kompetitif dan hak-hak dapat dipenuhi . Sudah ada kerjasama khusus antara BNP2TKI dan negara-negara tujuan pencari TKI. Satu hal lagi bekerja ke luar negeri harus sesuai prosedur/prosedural, jangan bekerja diluar prosedur yang direkomendasikan pemerintah. Ada lima skema prosedur perekrutan tenaga kerja apakah dengan cara G to G, G to P, Private to Private, antar perusahaan, atau secara mandiri."

Rosalina berpesan agar tidak mudah tergoda bujuk rayu calo TKI, bekerja ke luar negeri harus sesuai prosedural dan cari info dan peluang kerja ke sumber yang tepat dan benar. Para calon tenaga kerja bisa menghubungi call center Halo TKI di nomor 0800 - 1000.
Untuk wawancara lebih lengkap dengan Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI, Elia Rosalina simak video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.