Sukses

Korban Selamat Lift Maut Arkadia Alami Remuk Tulang Belakang

Abdul Rahman (20) jadi satu-satunya korban selamat dalam insiden jatuhnya lift di Tower B Gedung Nestle, Perkantoran Hijau Arkadia.

Liputan6.com, Jakarta - Abdul Rahman (20) jadi satu-satunya korban selamat dalam insiden jatuhnya lift di Tower B Gedung Nestle, Perkantoran Hijau Arkadia, Jakarta Selatan, Kamis (10/12/2015). Ia sempat mendapat pertolongan pertama di RS Marinir Cilandak lalu dirujuk ke RS Siloam untuk mendapatkan perawatan intensif.

Ayah Abdul, Toni (55) mengatakan, anaknya mengalami remuk di bagian tulang belakang, serta patah tulang di bagian pergelangan kaki kiri.

"Kata dokter tulang belakangnya retak, remuk begitu. Terus pergelangan kaki kirinya mungkin terpelintir," kata Toni kepada Liputan6.com saat menemani anaknya di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RS Siloam, Jalan TB Simatupang, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (10/12/2015).

Toni mengucap syukur kepada Tuhan karena anaknya masih diberi kesempatan untuk hidup. Ia mengaku sempat terkejut saat mendengar anaknya menjadi salah satu korban lift jatuh.

"Saya tadi dapat kabar dari teman kerjanya, katanya Abdul jadi korban lift putus. Langsung dari Sawangan, saya ke rumah sakit," jelas Toni.

Sebelumnya, PT Nestle membenarkan 2 karyawannya tewas dalam insiden lift jatuh di perkantoran Arkadia.

"Kami menyayangkan ada insiden ini, tadi pagi lift penumpang di gedung kami jatuh. Ada 3 orang di dalamnya. Dua karyawan Nestle dan 1 kontraktor kami dibawa ke rumah sakit terdekat. Berita duka 2 karyawan kami meninggal dunia," ujar Vice President Head of Corporate Communication PT Nestle Indonesia Nur Shila Chirstianto, Kamis (10/12/2015).

Namun, Nur Shila enggan mengungkap identitas karyawan tersebut. PT Nestle tidak ingin membuka identitas korban untuk menjaga suasana duka keluarga.

"Satu kontraktor betul dari ISS mengalami luka. Sedang dirawat di rumah sakit terdekat. Ya pokoknya itu, rumah sakit paling dekat dari sini," pungkas Nur Shila. (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.