Sukses

Kasus Tabrakan Bus TNI AD di Puncak Diserahkan ke Denpom

Barang bukti berupa 2 kendaraan dibawa dan diamankan ke Denpom AD.

Liputan6.com, Bogor - Kasus kecelakaan di Puncak, Bogor, Jawa Barat, yang melibatkan bus TNI AD dengan sepeda motor diserahkan ke Sub Detasemen Polisi Militer (Denpom) Bogor. Kecelakaan yang terjadi pada Minggu 6 Desember 2015 itu menewaskan 3 orang.

Kasat Lantas Polres Bogor AKP Bramanstyo Priaji mengatakan, pihaknya hanya melakukan olah TKP dan penyelidikan kasus kecelakaaan tersebut. Selain itu, sesaat peristiwa terjadi, pihak Denpom TNI AD juga turut ke TKP.

"Kami hanya membuat BAP (berita acara pemeriksaan), terus kami limpahkan ke Sub Denpom Bogor. Berikut barang bukti kedua kendaraan diamankan dan dibawa ke Denpom AD," ujar Bramanstyo di Bogor, Senin (7/12/2015).

3 Orang tewas dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB kemarin. Mereka yang tewas di lokasi kejadian adalah 1 penumpang bus dan 2 pengendara sepeda motor. Sementara 19 orang termasuk sopir bus, Kopda Sugiono (35) mengalami luka-luka dan dibawa ke RSUD Ciawi.

3 Korban meninggal antara lain, 1 orang bernama M. Reza merupakan mahasiswa Universitas Yarsi Jakarta dan 2 orang lainnya, yakni pasangan suami istri bernama Jaya serta Lies Erna, warga Jalan Masjid RT9/53, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.

Saat ini, korban luka yang sebagian besar dari rombongan mahasiswa itu sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

"Dari 16 mahasiswa yang luka, tinggal 4 orang yang masih dirawat karena luka serius," kata seorang Dosen Universitas Yarsi Jakarta, Muslih saat ditemui di RSUD Ciawi, Minggu 6 Desember 2015 malam.

Muslih menjelaskan, belasan mahasiswa Universitas Yarsi Jakarta yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas hendak pulang bersama rombongan mahasiswa lainnya usai mengikuti kegiatan malam keakraban (makrab) di Wisma Grand Smesco Hills, di Desa Leuwi Malang, Cisarua, Bogor sejak Sabtu kemarin.

"Lebih dari 200 orang mahasiswa kami ikut makrab pergi menggunakan 10 bus milik TNI AD," kata Muslih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini