Sukses

Bau Gas Diduga dari Limbah Pabrik di Bogor, Warga Pusing dan Mual

Limbah cair yang menimbulkan bau menyengat itu mencemari udara dan terhirup warga di 5 desa di Kecamatan Gunungputri dan Tapos, Kota Depok.

Liputan6.com, Bogor - Limbah diduga dibuang PT Inti yang berlokasi di Jalan Raya GBHN, Kampung Cikuda, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunung Putri, mengakibatkan warga di Kabupaten Bogor dan Kota Depok, Jawa Barat, mengalami mual dan pusing pada Minggu sore 6 Desember 2015.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, awalnya, perusahaan pengolahan besi tua itu membeli drum-drum dari salah satu perusahaan untuk kemudian diolah kembali. Namun di dalam drum tersebut ternyata masih berisi limbah.

Oleh pihak perusahaan lampak besi tua, limbah tersebut dibuang ke kebun tak jauh dari lokasi perusahaan tersebut.

Ternyata, limbah cair yang menimbulkan bau menyengat itu mencemari udara dan terhirup oleh warga di 5 desa di Kecamatan Gunung Putri dan Tapos, Kota Depok saat angin bertiup kencang sebelum diguyur hujan.

"Warga yang mencium bau menyengat langsung mengeluh pusing dan mual dan banyak yang berobat ke puskesmas terdekat," ucap Kapolsek Gunungputri AKP Hadi Wijaya di Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/12/2015) malam.

Kapolsek menyebutkan, warga yang terdampak oleh limbah cair itu terdiri dari 5 desa di Kecamatan Gunungputri, yakni Desa Cicadas, Bojong Nangka, Tlajung Udik, Gunungputri, dan Kranggan. Sedangkan warga Kota Depok yang merasakan dampak tersebut di wilayah Tapos.

Bau Menyebar Jauh

"Baunya menyebar ke mana-mana. Di Gunungputri saja warga di 5 desa. Mereka mulai mencium bau itu sejak pukul 16.00 WIB, dan baru diketahui asal bau itu pada pukul 17.00 WIB," terang Hadi.

Saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki pembuangan limbah tersebut. Namun langkah awal yang dilakukan pihak kepolisian adalah menguruk dan mengambil sampel limbah tersebut untuk di uji laboratorium.

"Kami belum bisa memintai keterangan dari pemilik tempat besi tua itu karena sedang tidak ada di tempat," kata dia.

Namun demikian, imbuh Hadi, pihaknya akan mengusut pembuangan limbah tersebut, sehingga menimbulkan warga nyaris keracunan dan menelusuri asal usul limbah itu. "Kami juga akan menelusuri dari perusahaan mana limbah berasal.

Awalnya, warga menduga bau menyengat itu berasal dari kebocoran pipa gas milik Perusahaan Gas Negara. Bahkan, warga sempat memadamkan listrik dan kompor serta kipas angin.

"Awalnya warga mengira begitu. Ramainya dari kebocoran pipa gas," tandas Kapolsek Gunungputri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.