Sukses

Antisipasi Abu Vulkanik Bromo, BPBD Malang Sebar Ribuan Masker

Masker dibagikan sejak Jumat (4/12/2015) setelah Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi menetapkan kenaikan status Bromo.

Liputan6.com, Malang - Sebanyak 6 ribu masker dibagikan ke masyarakat Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa Ngadas merupakan kawasan paling dekat dengan Gunung Bromo yang statusnya naik dari siaga level II ke waspada level III.
 
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagyo Setyono mengatakan, masker dibagikan sejak Jumat 4 Desember 2015 setelah Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi menetapkan kenaikan status Bromo.
 
“Masker hanya untuk antisipasi abu vulkanik kalau angin mengarah ke barat. Di Desa Ngadas di luar kawah Bromo, aktivitas masyarakat saat ini tetap normal seperti biasa,” kata Bagyo di Malang, Minggu (6/12/2015).
 
Desa Ngadas termasuk Kawasan Rawan Bencana I lantaran berjarak 5 kilometer udara dari Bromo. Desa yang didiami lebih dari 2 ribu jiwa ini berpotensi terdampak abu vulkanik jika Bromo benar–benar meletus.

Selain itu, BPBD Kabupaten Malang juga akan mendistribusikan 2 ribu masker ke salah satu desa di Kecamatan Jabung.
 
“Mungkin besok kami distribusikan juga masker ke wilayah Kecamatan Jabung yang paling rawan terdampak abu vulkanik Bromo. Secara keseluruhan, kami memiliki stok 50 ribu masker yang siap dibagikan kapan pun,” ungkap Bagyo.
 
Selain pembagian masker, BPBD juga telah berkoordinasi dengan seluruh aparat terkait dan perangkat desa setempat. Ini untuk mensosialisasikan status Waspada level III yang ditetapkan oleh PVMBG. 

“Sejauh ini masyarakat di Ngadas juga mematuhi larangan mendekat ke kawah Bromo,” kata Bagyo.
 
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang juga mempersiapkan berbagai kebutuhan sebagai antisipasi jika aktivitas vulkanik terus naik.

“Pemetaan jalur evakuasi dan penyelamatan sesuai prosedur kami siapkan,” kata Sekretaris PMI Kabupaten Malang, Aprilijanto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.