Sukses

Bali Democracy Forum Kembali Digelar Akhir 2015

Ada puluhan negara yang diundang dalam forum diskusi kelas dunia. Selain itu BDF VIII akan dihadiri sejumlah organisasi internasional.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah RI akan kembali menyelenggarakan Bali Democracy Forum (BDF). Forum diskusi tingkat menteri luar negeri ini memasuki tahun penyelenggaraan ke-8.

Rencananya BDF akan dihelat pada 10-11 Desember 2015 di Nusa Dua, Bali. Tema yang diusung adalah democracy and effective public govarnance.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Esti Andayani mengatakan, terdapat hal berbeda dalam pengambilan tema BDF 2015. Diharapkan, tema yang diambil bisa langsung diimplenetasikan bagi negara-negara peserta.

"Tema yang sekarang lebih diharapakan hasilnya bisa terlihat dan implemtasikan, karena kan soal public govarnance," ucap mantan Dubes RI untuk Norwegia tersebut di Ruang Nusantara Kemlu, Senin 30 November 2015.

Ada puluhan negara yang diundang dalam forum diskusi kelas dunia. Selain itu BDF VIII akan dihadiri sejumlah organisasi internasional. "Kita mengundang 53 negara dari asia pasifik sebagai peserta 67 negara dan 7 organisasi internasional peninjau."


"Para tingkat menteri luar negeri (yang konfirmasi datang) Brunei, Fiji, Iran, Palestina. Satu observer Sudan. Yang datang bukan menlu tapi tingkat menteri singapura dan Timor Leste,  wakil menlu Bangladesh, Maladewa, Irak, Hongaria, Norwegia dan Zimbabwe," sambung Esti.

Menurut dia tujuan utama forum ini adalah untuk menemukan keterkaitan dan hubungan, antara demokrasi dan ketatapemerintahan yang efektif untuk kesejahteraan rakyat.

BDF pertama kali diselenggarakan 2008. Dalam 7 tahun penyelenggaraannya, forum ini disebut-sebut sebagai wadah yang dapat meposisikan diri sebagai temapt dialog konstruktif mengenai demokrasi.

Selain itu, forum ini, dinilai telah berhasil mewujudkan pembangunan ekonomi dan politik yang seimbang, serta menciptakan perdamaian dan stabiltas kawasan Asia Pasifik. Tak hanya itu, BDF juga berperan serta memajukan kualitas penikmatan HAM dan nilai kemanusian di kawasan Asia dan Pasifik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.