Sukses

Indonesia Targetkan Penggunaan Energi Terbarukan 23 Persen

Jumlah itu berarti 3 kali lipat dari proporsi energi terbarukan yang saat ini dimiliki.

Liputan6.com, Jakarta - Saat menghadiri acara bertajuk 'Mission Innovation, Accelerating The Clean Energy Revolution', Presiden Joko Widodo kembali menunjukkan komitmen Indonesia untuk mengakselerasi penggunaan energi terbarukan.

Tidak tanggung-tanggung, Indonesia menargetkan 23 persen penggunaan energi terbarukan dari total bauran energi pada 2025. Jumlah itu berarti 3 kali lipat dari proporsi energi terbarukan yang saat ini dimiliki.

"Indonesia memiliki target 23% energi terbarukan dalam bauran energi nasional akan dicapai pada tahun 2025. Atau 3 kali lipat dari proporsi energi terbarukan yang saat ini dimiliki," ujar Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (1/12/2015).


Dikutip dari laman esdm.go.id, berdasarkan Data Cadangan dan Produksi Energi Terbarukan Indonesia 2007, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) baru mencapai 5.921 MW (3,64 persen) dari total potensi sebesar 162.770 MW. Sedangkan, pemanfaatan terbesar ialah sumber energi mikrohidro yang mencapai 17,22 persen dan pemanfaatan terendah ialah energi angin yang hanya 0,01 persen.

Dalam 4 tahun ke depan, Indonesia berencana mengembangkan 35 ribu megawatt tenaga listrik tambahan. Dari jumlah yang direncanakan tersebut, 25% adalah dari energi terbarukan dan 25% lainnya dari gas.

"Kehadiran Presiden juga menegaskan bahwa Indonesia menjadi bagian dari program mempercepat inovasi energi bersih terbarukan," tukas Ari.

Jokowi menghadiri acara yang digelar di Auditorium Nelson Mandela, Climate Generations Area, pada Senin 30 November 2015 waktu setempat, bersama 40 pimpinan negara lainnya. Diantaranya berasal dari Amerika Serikat, Perancis, India, Inggris, Jepang, Meksiko, Kanada, dan Brazil. Mission Innovation sendiri merupakan upaya untuk mendorong publik dan swasta melakukan inovasi energi terbarukan. (Din/Nil)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.