Sukses

Kejar Teroris Santoso Cs, Tim Gabungan Sisir Pegunungan Gayatri

Tim terdiri dari Densus 88 Antiteror, Brimob, dan TNI AD.

Liputan6.com, Palu - Pengejaran kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso langsung dilakukan pascapenembakan anggota Yonif 712/Raider Manado, Sulawesi Utara, Sersan Kepala Zainuddin. Operasi Camar Maleo IV ini diikuti oleh tim gabungan.

Zainuddin tewas tertembak di Pegunungan Gayatri, Maranda, Poso Pesisir, Poso, pukul 10.00 Wita Minggu 29 November 2015.

"Tim yang dilibatkan terdiri dari kesatuan Densus 88 Antiteror, Brimob, dan TNI AD. Tim itu memang sudah ada di sana, hanya diperbantukan kembali dan fokus ke titik pengejaran dengan menyisiri Pegunungan Gayatri," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sulteng AKB Hari Suprapto di Palu, Senin (30/11/2015).

Kelompok yang diduga berjumlah puluhan orang, termasuk dalamnya 2 pimpinan yakni, Santoso alias Abu Wardah dan Basri alias Bagong masih bersembunyi di hutan pegunungan tersebut.

Namun, sulitnya medan membuat tim gabungan sedikit keteteran. Terlebih, kelompok yang telah berafiliasi dengan ISIS itu sudah hafal lokasi.

"Kemungkinan besar mereka masih di seputaran TKP, namun tidak diketahui persisnya berada di mana. Makanya operasi dipusatkan di 1 titik pelarian mereka saja," tandas Hari.


Sersan Kepala Zainuddin meninggal dunia setelah tertembus peluru kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso saat melakukan pengendapan di Pegunungan Gayatri, Maranda, Poso Pesisir.

Keberadaannya terlihat oleh kelompok MIT yang berada di ketinggian. Zainuddin kemudian ditembak di bagian punggung kanannya.

Zainuddin langsung meregang nyawa dan tidak bisa diselamatkan. Sementara prajurit Yonif 712/Raider lainnya yang diketahui tergabung dalam TIM Bravo 15 melakukan penembakan balasan, namun tidak mebuahkan hasil. Kelompok yang berada di ketinggian begitu cepat menghilang.

Yonif Raider 712 Manado, Sulawesi Utara menjadi bagian dalam Operasi Camar Maleo IV yang digelar di Poso. Prajurit TNI AD itu digabungkan bersama sejumlah kesatuan dari Polri untuk mengejar dan menangkap kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso dan Basri sejak beberapa bulan terakhir. (Bob/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini