Sukses

Tabrakan Kedoya, Seluruh Sopir Bus Transjakarta Bakal Dievaluasi

Kejadian sore tadi itu merupakan sebuah aib bagi Transjakarta. Sebab, gaji yang diterima oleh seluruh sopir bus cukup besar.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Steve Kosasih memastikan pihaknya akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap seluruh sopir bus Transjakarta. Langkah ini menyusul peristiwa tabrakan bus dengan kereta Commuter Line di perlintasan kereta Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Tentu kami tidak ingin terulang, seluruh sopir akan dilakukan evaluasi," kata Kosasih di lokasi kejadian, Sabtu (28/11/2015).

Menurut dia, kejadian yang terjadi sore tadi itu merupakan sebuah aib bagi pihaknya. Sebab, gaji yang diterima oleh seluruh sopir bus cukup besar.

"Padahal gaji mereka (sopir bus) itu sudah besar, 3 kali lipat UMP (upah minimum provinsi) di Jakarta, kerjanya juga hanya 7 jam dalam sehari," tandas Kosasih.

Sanksi tegas hingga pemecatan, sambung Kosasih, tidak menutup kemungkinan akan ia layangkan terhadap sopir yang diketahui bernama Atma Jaka itu.

"Entah itu pemecatan atau apa tergantung pelanggaran, tapi kalau yang seperti ini tidak ada toleransi," tutur dia.

Ia mengaku tidak habis pikir dengan kelakukan supir yang ceroboh hingga mengakibatkan kecelakaan fatal. Padahal dalam sehari saja para sopir ini hanya bekerja selama 7 jam tanpa ada lembur.

"Ini jelas kelalaian dari sopir dan operator, kalau untuk fisik dari bus itu masih baru, belum sampai 2 tahun kok," ucap dia.

Tabrakan antara bus Transjakarta dengan kereta Commuter Line sebelumnya terjadi pada sore tadi sekitar pukul 14.30 WIB di perlintasan kereta Kedoya, Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Diduga sopir bus Trasnjakarta lalai dan menerobos palang pintu kereta hingga tertabrak oleh kereta Commuter Line jurusan Duri-Tangerang.

Akibat peristiwa itu, 3 orang mengalami luka. 2 Di antaranya adalah penumpang bus Transjakarta dan 1 orang pengendara sepeda motor. (Ado/Dms)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.