Sukses

Ini Akar Permasalahan Munculnya Pelintas Batas Ilegal

Kemlu gelar Jakarta Declaration Roundtable Meeting on Addressing the Root Causes of Irregular Movement Persons.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menggelar Jakarta Declaration Roundtable Meeting on Addressing the Root Causes of Irregular Movement Persons. Pertemuan yang mengundang pejabat senior dari 13 negara di kawasan Asia-Pasifik itu berlangsung 2 hari dari 27 hingga 28 November.

Pertemuan ini ditujukkan untuk membicarakan masalah irreguler movement persons atau pelintas batas ilegal. Yang terdiri dari imigran gelap, pencari suaka dan pengungsi.

Direktur Jenderal Multilateral Kemlu Hasan Kleib menyatakan, pertemuan di Jakarta itu berjalan sukses. Keberhasilan tersebut terlihat dari dihasilkannya 4 pilar penanganan pelintas batas ilegal dan diketahuinya akar masalah persoalan ini.

 



"Yang pasti satu, pasti berkaitan dengan kondisi di negaranya, di pedesaan atau di komunitasnya," ucap Hasan di Hotel Mandarin, Sabtu (28/11/2015).

"Tapi tujuan dari ireguler mau pun reguler itu tujuannya satu, mencari sesuatu yang lebih baik, mencari better life," imbuh dia.

Tujuan tersebut, kata Hasan, didasari banyak faktor. Termasuk alasan paling utama kondisi di dalam negeri negara asal para pelintas batas ilegal.

"Kalau ditanya root causes pasti berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi, kemungkinan pekerjaan dan ada internal isu apakah rule of law, konflik apa pun yang memaksa mereka meninggalkan rumahnya menuju negara tujuan tanpa dokumen," ucap Hasan.

Hasan mengatakan, meski masalah ini terlihat cukup kompleks, bukan berarti tanpa solusi. Dia melihat jika akar permasalahannya memang di keadaan dalam negeri maka negara tujuan dan transit mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di negara asal para pelintas batas ilegal ini. (Ron/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini