Sukses

Jokowi: Jangan Sampai Ada yang Intervensi MKD

Jokowi mengatakan, sepenuhnya menyerahkan proses penyelidikan kasus dugaan pencatutan namanya kepada MKD.

Liputan6.com, Jakarta - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD)‎ diterpa isu tak sedap, jelang sidang etik Ketua DPR Setya Novanto terkait dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dalam perpanjangan kontrak PT Freeport. Anggotanya, diiming-imingi uang Rp 20 miliar.

Terkait tudingan tersebut, ‎Presiden Joko Widodo tak mau banyak berkomentar. Pemimpin yang biasa disapa Jokowi itu hanya berharap MKD dapat bekerja maksimal tanpa ada campur tangan dari pihak manapun.

"Jangan sampai ada yang intervensi. Sudah cukup ya, jawabannya, itu aja," ucap Jokowi usai menghadiri Forum CEO yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis, (26/11/2015).

Jokowi juga mengatakan, sepenuhnya menyerahkan proses penyelidikan kepada MKD. "Saya mendukung penuh proses di MKD dan sudah saya sampaikan bolak balik, saya menghormati proses yang ada di MKD," ucap Jokowi.


Wakil Ketua MKD dari PDIP, Junimart Girsang, dikabarkan ditawarkan Rp 20 miliar oleh seseorang yang bertujuan mengamankan kasus Setya Novanto. Namun Junimart menegaskan tak menerima upaya suap  itu.

"Saya tidak pernah terima itu (uang Rp 20 miliar).‎ Bukan terima, ‎berupaya untuk (menyuap), itu bahasanya," kata Junimart di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 25 November 2015. (Nil/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.