Sukses

Pesan JK ke Anggota GP Ansor: Sunah Rasul, Dagang Dulu Baru Nikah

Wapres Jusuf Kalla mengapresiasi GP Ansor yang ingin menaikkan ekonomi anggotanya di pedesaan.

Liputan6.com, Sleman - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengajak ribuan peserta Kongres Gerakan Pemuda Ansor untuk meningkatkan ekonomi bangsa dengan berdagang. Ia mengapresiasi sikap awal kongres yang diawali dengan pesan ekonomi.

Menurut Wapres JK, pesan itu harus dijalankan. Ia pun mengusulkan agar kredit usaha kecil harus banyak tersebar di Indonesia demi meningkatkan ekonomi rakyat. Politikus sekaligus pengusaha asal Bone, Sulawesi Selatan ini pun mengapresiasi GP Ansor yang ingin menaikkan ekonomi anggotanya di pedesaan.

"Kalau mau ikut sunah Rasul, maka dagang dulu baru nikah. Jangan nikah dulu baru dagang. Kita itu kekurangan toko-toko, kebun industri, dan kerajinan yang memberikan lapangan kerja yang banyak bagi rakyat," ucap JK saat membuka Kongres XV GP Ansor di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (26/11/2015).

JK berharap, seluruh elemen dapat membantu pemerintah meningkatkan ekonomi bangsa. Ia tidak berharap rakyat akan hijrah karena faktor ekonominya. Sebab, hal itu terjadi di negara-negara lain yang banyak pindah dari Suriah ke Jerman dan Libya ke Prancis, karena faktor ekonomi.

"Kenapa Rohingnya tujuan Australia dan Malaysia, karena ingin makmur. Mari kita sama sama majukan," ujar mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Sosial tersebut.

JK juga mengatakan, pemerintah sudah menetapkan bunga kredit usaha kecil sama dengan usaha besar. Hal ini untuk menyamakan dan menaikkan perekonomian kecil meskipun akan disubsidi pemerintah.

Semua langkah ekonomi yang ditempuh pemerintah, imbuh JK, demi menciptakan kehidupan yang lebih di dunia dan akhirat. Ia mencontohkan seperti dalam pengujung doa yang intinya, menginginkan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat. Untuk itu perlu adanya zikir tentang dagang dan industri untuk menciptakan ekonomi yang baik.

"Zikir tentang perdagangan dan zikir tentang industri harusnya seramai di zikir-zikir itu juga," pungkas mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut. (Ans/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini